Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gara-Gara Insiden Pelemparan Batu Bus Persik Kediri, Arema FC Kapok Main di Stadion Kanjuruhan

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 12 Mei 2025 |16:41 WIB
Gara-Gara Insiden Pelemparan Batu Bus Persik Kediri, Arema FC Kapok Main di Stadion Kanjuruhan
Bus Persik Kediri dilempar batu saat keluar dari Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada/Okezone)
A
A
A

MALANG - Manajemen Arema FC tampaknya benar-benar kecewa dengan sejumlah oknum Aremania yang melakukan pelemparan ke bus Persik Kediri usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Minggu 11 Mei 2025. Saking kesalnya, manajemen Arema berniat untuk tak lagi bermain di Stadion Kanjuruhan lagi.

1. Kapok Main di Stadion Kanjuruhan

General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi mengungkapkan, kekecewaan yang besar atas insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri, saat keluar Stadion Kanjuruhan Malang. Keputusan ini disebutnya menghapus perjuangan tiga tahun agar kembali bermain di Stadion Kanjuruhan, pasca tragedi menewaskan 135 orang.

"Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin. Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri," ucap Yusrinal Fitriandi, melalui keterangan resminya, dikutip Senin (12/5/2025).

Di sisi lain kata Inal sapaan akrabnya, ketika banyak pihak yang mencaci maki klub, bahkan manajemen berusaha bertahan mati-matian demi menghadapi masa sulit dan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir.

"Rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini. Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini," tegasnya.

Bus tim Persik Kediri dilempari oknum suporter Arema FC (Foto: Okezone/Avirista Midaada)
Bus tim Persik Kediri dilempari oknum suporter Arema FC (Foto: Okezone/Avirista Midaada)

Inal menyinggung, hilangnya dukungan Aremania selama tiga tahun terakhir, dan ekspetasi tinggi yang diterima tim saat kembali bermain di Malang.  Padahal pihaknya membutuhkan dukungan pasca Tragedi Kanjuruhan Malang.

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti," tuturnya.

2. Bicara soal Keamanan

Dirinya juga menyoroti pihak keamanan terkait standarisasi keamanan. Ia pun mendorong pihak keamanan melakukan evaluasi, meskipun diakuinya akan sulit dari sempurna jika semua dibebankan ke Arema FC. Apalagi di laga kemarin, disebutnya merupakan laga dengan beresiko tinggi, karena memang ada rivalitas antara kedua suporter.

 

"Laga kemarin itu level renpam (rencana pengamanan) high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya. Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion, yang menjadi konsen pihak keamanan," ungkapnya.

Karena itulah, lanjut Inal, Arema FC mempertimbangkan terkait masa depan Singo Edan dalam sisa kompetisi Liga 1 musim ini, terutama mengenai kemungkinan tidak bermain di kandang sendiri. "Kami mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat," tukasnya.

Bus Persik Kediri dilempar batu saat keluar dari Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avirista/Okezone)
Bus Persik Kediri dilempar batu saat keluar dari Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avirista/Okezone)

Laga perdana Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pasca tragedi kematian 135 orang berbuah pahit. Di laga Minggu sore (11/5/2025) Singo Edan, kalah 0 - 3 dari tim tamu Persik Kediri.

Tiga gol dicetak oleh Macan Putih, julukan Persik Kediri melalui sundulan kepala Vava Mario Yagalo menit 25, Ramiro Fergonzi menit 72, dan Ze Valente menit 82. Pasca kekalahan itu saat keluar Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi pelemparan batu oleh oknum suporter Aremania.

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement