KEDIRI – Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, membongkar ciri-ciri pelaku pelemparan bus dengan batu di Kepanjen, Malang. Menurutnya, para pelaku dipengaruhi oleh minuman beralkohol.
Bus yang dinaiki Persik dilempar batu oleh oknum suporter saat keluar dari Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu 11 Mei 2025 sore WIB. Kekalahan telak 0-3 diduga menjadi penyebab aksi tidak terpuji itu.
Alves mengakui, ada beberapa oknum yang melempari batu ke bus yang dinaiki tim Persik. Ia bicara sedikit soal ciri-ciri atau tindak-tanduk pelaku yang diduga di bawah pengaruh minol.
"Kalau kami lihat analisa kami, analisa kami orang-orang yang buat itu bukan seperti bukan orang suporter, mungkin anak muda minum seperti itu saja," ucap Alves, saat dikonfirmasi pada Senin (12/5/2025).
Pria asal Portugal itu menduga pelaku sebenarnya tidak masuk ke dalam stadion. Sebab kemunculan oknum suporter itu terjadi tiba-tiba di saat tim keluar area halaman Stadion Kanjuruhan.
"Karena dalam stadion di luar stadion, waktu kami di sana tidak ada masalah sama sekali, tapi di luar itu yang terjadi," urai Alves.
Pria berusia 45 tahun itu mengapresiasi langkah pihak keamanan yang langsung cepat dengan memberikan pengawalan saat timnya pulang ke Kediri. Bahkan manajemen Arema FC dan petinggi suporter juga langsung menemui dirinya dan tim.
"Kondisi di sana sangat baik, Brimob terus beberapa yang ikut tadi juga sama kami dari sana sampai sini, sangat istimewa sekali semua,” ujar Alves.
“Terus juga leader-leader suporter Arema yang minta maaf, kami berarti sangat istimewa semua situasi yang terjadi. Tentang itu batu saya mau lupakan itu, terpenting tiga poin," tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)