Diketahui, koreografi tersebut dibuat oleh Sultan Desain yang juga merancang koreografi Godzila vs Gundala saat menjamu Timnas Jepang pada November 2025. Ia menceritakan filosofi dibalik terbentuknya koreografi tersebut.
"Puncak Tertinggi adalah perwujudan jiwa Garuda yang tak kenal menyerah, menggapai langit dengan harga diri, dan membawa kebanggaan bangsa di setiap helai sayapnya," tulis Sultan Desain dalam unggahannya di Instagram @sultan_desain.
Diceritakan makna burung Garuda dengan perisai bertuliskan 45 di dada menunjukkan kekuatan, keberanian, dan persatuan. Perisai tersebut menunjukkan api nasionalisme dan warisan perjuangan serta penyemangat dari jiwa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan.
Sementara puncak Jaya Wijaya dan langit biru merepresentasikan ambisi Timnas Indonesia untuk mencapai prestasi tertinggi. Awan yang mengelilinginya melambangkan cita-cita yang menjulang, sementara bulan biru mengisyaratkan momen bersejarah (seperti lolos Piala Dunia) adalah sesuatu yang langka-tapi bukan mustahil.
Terakhir adalah "SHOW YOUR DIGNITY" yang merupakan seruan untuk mempertahankan martabat. Diharapkan laga melawan Bahrain bukan sekadar pertandingan, tapi menunjukkan Indonesia bukan negara yang mudah ditaklukkan.
(Wikanto Arungbudoyo)