MEDIA Malaysia, Palatao Bola, menyindir proses naturalisasi Emil Audero, Dean James dan Joey Pelupessy untuk memperkuat Timnas Indonesia yang kelar dalam 16 hari. Palatao Bola membandingkan dengan proses naturalisasi di Malaysia yang berjalan lama karena paspor Malaysia masuk kategori mahal.
“Paspor Malaysia mahal, bukan cuma pakai peci,” tulis Palatao Bola, sambil menampilkan foto Emil Audero mencium bendera Indonesia.
“Malaysia memiliki paspor nomor ke-9 termahal di dunia. Proses naturalisasi di Malaysia membutuhkan waktu yang lama. Malaysia dan Singapura adalah dua negara dengan paspor terbaik di dunia. Negara nomor 66 tidak masalah memberi paspor kepada lebih dari 10 pemain keturunan,” sambung Palatao Bola.
Unggahan di atas pun mendapat respons netizen Indonesia. Netizen Tanah Air malah meledek Palatao Bola, yang mana ada banyak pemain yang menolak membela Timnas Malaysia.
Salah satu pemain yang kencang dihubungkan dengan Malaysia adalah eks penyerang Rapid Vienna, Ferdy Druijf. Namun, saat diwawancara, Ferdy Druijf mengaku tidak memiliki darah Malaysia.
“Paspor Malaysia sangat mahal sampai-sampai Ferdy Druijf tak tahu letak Malaysia di mana,” tulis akun @lilbi114.
“Paspor kuat sehingga Ferdy Druijf tidak bisa masuk. Namun, di dimensi lain Hasan Kiron masuk,” sambung akun @tupamahu_.
“Intinya bukan paspor tapi tak ada yang mau (gabung Malaysia),” ujar akun @boton_90, sambil menampilkan emoji tertawa.
Medio Februari 2025, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) mengatakan ada pemain keturunan yang dalam pantauan mereka. Ditargetkan pada FIFA Matchday Maret 2025, Timnas Malaysia diperkuat delapan pemain naturalisasi tambahan.
Namun, kabar terbaru proyek ambisius FAM berpotensi dihentikan pemerintah Negeri Jiran. Penyebabnya karena cara FAM menaturalisasi pemain tidak sesuai regulasi yang ditetapkan pemerintah.
"Secara umum, kriteria untuk memilih pemain yang dinaturalisasi meliputi telah bermain di liga nasional selama setidaknya lima tahun berturut-turut di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM),” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Chow Yu Hu, Okezone mengutip dari media Malaysia, Malaymail.
“Pemain juga sudah usia 18 tahun dan tidak pernah mewakili negara lain di tingkat senior," tutup Chow Yu Hu.
(Ramdani Bur)