MALANG – Arema FC terpaksa mengungsi lagi usai Stadion Kanjuruhan gagal diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto. Padahal, mereka berharap dapat memakai lagi arena itu sejak Januari 2025.
Asa menggunakan lagi Stadion Kanjuruhan sempat hidup setelah pembangunan selesai pada Januari 2025. Bahkan sejumlah asesmen penilaian sudah mulai dilakukan oleh pemerintah, kepolisian, PSSI, dan PT LIB.

Tapi nyatanya stadion di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kedungpedaringan, Kepanjen, Kabupaten Malang, itu belum diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten Malang. Bahkan, Presiden Prabowo batal meresmikan pada akhir Januari.
General Manager, Muhammad Yusrinal Fitriandi, mengakui mundurnya Arema FC berkandang di Stadion Kanjuruhan, yang sedianya direncanakan pada Februari 2025. Belum ada kepastian dari Pemkab Malang, membuat manajemen terpaksa kembali memilih Stadion Soepriadi, Kota Blitar.
"Laga home tersisa di bulan Februari, Arema tetap menggunakan Stadion Soepriadi, Blitar sebagai homebase karena belum ada jawaban pasti dari pemerintah Kabupaten Malang terkait pemakaian atau sewa Stadion Kanjuruhan," kata Inal, saat dikonfirmasi pada Kamis 13 Februari 2025.
Melihat jadwal Arema FC di Februari 2025, ada dua laga kandang yakni melawan PSS Sleman pada 17 Februari 2025 dan PSIS Semarang, pada 24 Februari 2025. Padahal dua pertandingan ini direncanakan bisa dimainkan perdana di kandang sendiri Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Tapi apa daya, hal itu tidak terealisasi. Sehingga manajemen Singo Edan harus bergerak cepat mempersiapkan laga selanjutnya di Blitar," tambah Inal.

Sebelumnya, Stadion Kanjuruhan diwacanakan untuk diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Rencana awal pada 21 Januari 2025 tapi ditunda.
Kemudian wacana peresmian muncul, usai kunjungan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, pada 18 Januari 2025 . Tapi lagi-lagi rencana peresmian ini menguap begitu saja.
(Wikanto Arungbudoyo)