Dalam sebuah wawancara, Nainggolan terang-terangan mengaku sangat doyan berpesta dan menikmati dunia gemerlap (dugem). Ia bahkan benci rutinitas latihan dan pulang ke rumah seperti pesepakbola normal.
"Saya tidak punya keinginan untuk tinggal di rumah setiap malam seperti yang dilakukan pemain lainnya. Mereka hanya pergi ke rumah, lapangan sepakbola, rumah, dan lapangan sepakbola," kata Nainggolan kepada Rolling Stone.
Perawakan Nainggolan memang cukup seram. Tubuhnya dipenuhi tato di lengan hingga leher. Alhasil, orang terkadang akan beranggapan lain terhadapnya.
Nainggolan pernah diduga sebagai teroris oleh seorang tamu hotel di Antwerp, Belgia, pada 2015. Untungnya, pihak kepolisian mengenal sosoknya sebagai pesepakbola sehingga dibebaskan.