2. Alasan Pergantian Pelatih
Erick Thohir mengatakan, pergantian pelatih dalam sebuah tim adalah hal yang biasa terjadi di sepakbola. Namun menurutnya, keputusan mengganti pelatih memang harus dipikirkan matang-matang.
Erick mengakui hal ini yang sudah dipertimbangkan oleh PSSI. Sebab itu, keputusan untuk mengganti posisi Shin Tae-yong akhirnya dilakukan.
"Saya rasa hal biasa untuk posisi kualifikasi piala dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya tinggal dihitung risikonya. Makanya tadi saya ceritakan kejadian pertandingan di China bahkan sudah terjadi dinamika cukup tinggi. Tapi kita berhitung-hitung kalau itu dilakukan saat itu, tentu jarak ke pertandingan berikutnya terlalu singkat," jelas Erick.
"Hari ini yang terbaik karena kita masih punya waktu 2,5 bulan. Risiko-risiko tetap ada, tetapi lebih baik kita mengambil risiko daripada menyesal di kemudian hari dan kita juga mencari figur-figur yang tadi kita yakini bisa memberikan ekstra effort, dari dinamika komunikasi, leadership atau pun taktikal bermain yang bisa kita harapkan," sambungnya.
Erick memastikan keputusan ini juga sudah melalui evaluasi cukup panjang. Mantan presiden Inter Milan itu menegaskan, kekurangan sekecil apa pun di Timnas Indonesia harus cepat diperbaiki.
"Semua pertandingan yang kita ikuti pasti ada evaluasinya. Tadi saya bilang kita lihat dari pertandingan Indonesia lawan China. Memang dipikir terlalu ambisius tapi tidak karena kita menghitung strategi atau target-target angka kemenangan itu kan sudah dihitung," tutur Erick.
"Gimana kalau kita waktu itu kalah dengan Saudi? Ada press conference hari ini tidak? Ya enggak usah diomongin sudah pasti gagal Piala Dunia karena poinnya sudah tidak ada justru di empat pertandingan ini kita berharap menimba poin. Jadi sekecil apapun yang menjadi (kekurangan) kita perbaiki. Itu yang kita harapkan," pungkasnya.
Adapun, PSSI sudah mewawancarai tiga kandidat utama pengganti Shin Tae-yong. Federasi Sepakbola Indonesia itu akan mengumumkan pelatih anyar Timnas Indonesia pada 12 Januari 2025.
(Djanti Virantika)