JAKARTA – Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan Pusat Pengelola Kompleks (PPKGBK), Sri Lestari Puji Astuti, mengatakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan diprioritaskan untuk Timnas Indonesia. Dengan begitu, penggunaan SUGBK untuk konser akan dibatasi hanya sampai akhir tahun.
Sri Lestari Puji Astuti mengatakan selalu berusaha mengedepankan kepentingan Skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia. Dia memastikan hal itu bukan hanya untuk timnas sepakbola saja, tetapi cabang olahraga lain juga.
"Sebenarnya, flashback marwahnya GBK ini sebagai sarana olahraga dan aset milik pemerintah. Dalam proses pengelolaannya kami utamakan timnas. Dalam hal ini berlatih dan melakukan kegiatan," kata Sri Lestari Puji Astuti di Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.
"Bukan hanya timnas sepakbola yang rutin di Lapangan A dan B, tetapi timnas olahraga lain juga," tambahnya.
Sri Lestari mengatakan sebenarnya di kawasan GBK pun saat ini lebih mendominasi kegiatan olahraga ketimbang konser atau non-olahraga. Namun, kegiatan non-olahraga memang lebih gencar dalam promosi yang berbeda dengan olahraga.
"Kalau bicara statistik pemakaian terbesar di GBK dari olahraga, juaranya olahraga. Kenapa konser selalu menjadi sorotan, kami tahu olahraga tidak dekat dengan broadcast atau social media, kalau konser, memang dekat dan punya kepentingan, untuk promosi," ujar Sri Lestari.
Sri Lestari Puji Astuti mengatakan kegiatan konser akan dibatasi sampai akhir tahun ini. Sebab, Timnas Indonesia akan menggunakan SUGBK dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yakni melawan Jepang pada 14 November 2024 dan Arab Saudi pada 19 November 2024.
"Pertama ini adalah aset dan warisan, kami coba untuk mencoba menjaga event yang akan masuk ke sini. Contohnya, Juli-Desember, direksi ambil pembatasan event. Kami ingin fokus perbaiki event agar dipakai timnas berlaga betul-betuk fit dan prima. Itu yang kami lakukan," pungkas Sri Lestari.
(Djanti Virantika)