Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Ragnar Oratmangoen, Pemain Naturalisasi Indonesia yang Kakeknya Ternyata Seorang Prajurit KNIL

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Rabu, 27 Maret 2024 |22:03 WIB
Kisah Ragnar Oratmangoen, Pemain Naturalisasi Indonesia yang Kakeknya Ternyata Seorang Prajurit KNIL
Ragnar Oratmangoen kala membela Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)
A
A
A

KISAH Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi Indonesia yang kakeknya ternyata seorang prajurit KNIL akan diulas oleh Okezone. Ragnar Oratmangoen sendiri menjadi salah satu pemain naturalisasi paling diidam-idamkan oleh masyarakat Indonesia. Ia dianggap sebagai solusi dari kurangnya ketajaman lini depan Timnas Indonesia.

Benar saja, menjalani debut di laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pemain klub Fortuna Sittard ini langsung menunjukkan kemampuan terbaiknya. Menghuni posisi penyerang kiri ditemani Hokky Caraka dan Witan Sulaeman, ia sukses mengacak-acak lini pertahanan Timnas Vietnam.

Ragnar Oratmangoen

Puncaknya, pada menit ke-23, Ragnar Oratmangoen menunjukan kemampuannya untuk melewati kumpulan pemain bertahan Vietnam di kotak penalti. Melihat posisinya yang terbuka lebar, dirinya pun melepaskan tendangan kaki kiri yang sukses menjebol gawang Philip Nguyen.

Gol dari Ragnar Oratmangoen ini pun sukses melengkapi pesta gol Indonesia di My Dinh Stadium, Vietnam pada Selasa, 26 Maret 2024 malam WIB. Hasil ini sekaligus membuat Indonesia memperlebar jarak di klasemen Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk bisa melaju ke putaran ketiga sekaligus lolos secara otomatis ke Piala Asia 2027.

Melihat penampilan Ragnar Oratmangoen yang begitu luar biasa di laga debutnya, rupanya tersimpan sebuah fakta menarik dimana kakeknya yang asli Maluku rupanya adalah seorang anggota Koninklijke Nederlandsch Indische Leger (KNIL), sebuah pasukan militer di masa penjajahan Belanda dahulu.

Hal ini diketahui lewat sebuah artikel yang dirilis oleh surat kabar asli Belanda, Bd.nl pada 2021. Menurut media tersebut, setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, kakek Ragnar Oratmangoen merasa tidak memiliki masa depan di Indonesia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement