Buntut Pecat Jurgen Klinsmann, Korea Selatan Terancam Kena Sanksi FIFA
KOREA Selatan terancam kena sanksi dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) buntut pemecatan Jurgen Klinsmann dari kursi kepelatihan. Penyebabnya, pemecatan Klinsmann diduga berkaitan dengan tekanan politik.
Mantan asisten pelatih Timnas Korea Selatan, Andreas Herzog, mengungkapkan pemecatan Klinsmann merupakan efek dari tekanan politik. Selain itu, Herzog juga menuding pertengkaran Son Heung-min dan Lee Kan-in merupakan penyebab utama hancurnya keharmonisan dalam tim.
Keresahan Herzog itu ditulis dalam sebuah kolom. Jurnalis Korea Selatan, Steve Han, kemudian membagikan keresahan Herzog melalui akun X atau Twitter pribadinya @realstevescores, Minggu 18 Februari 2024.
"Herzog menulis kolom, mengklaim bahwa presiden KFA yang selalu mendukung terpaksa mengambil keputusan (untuk memecat Klinsmann) karena tekanan politik dan menambahkan bahwa pertarungan antara Son dan Kang-in menghancurkan apa yang telah dibangun selama berbulan-bulan,” tulis Steve Han dikutip dari Makan Bola, Selasa (20/2/2024).
Menurut laporan Makan Bola, Korea Selatan bisa terancam sanksi dari FIFA andai benar ada intervensi politik di balik pemecatan Klinsmann. Sebab, FIFA memang pernah memberikan skorsing kepada beberapa negara karena masalah itu.
Sebagai contoh, Indonesia pernah mendapat sanksi dari FIFA karena adanya konflik internal antara PSSI dan Kemenpora pada 2015. Akibatnya, Timnas Indonesia semua kelompok umur terdampak sanksi tersebut.
Mereka dilarang mengikuti kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, hingga batal berlaga di turnamen Piala AFF. Selain Indonesia, Kuwait juga pernah terkena sanksi serupa pada 2015 sehingga berdampak buruk pada perkembangan sepak bola mereka.
Kini, menarik menantikan buntut pemecatan Jurgen Klinsmann. Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) sendiri diketahui resmi memecat Jurgen Klinsmann karena kegagalan Korea Selatan di Piala Asia 2023.
Tim berjuluk Taegeuk Warriors itu terhenti di semifinal setelah dikalahkan Yordania dengan skor 0-2 pada Selasa 6 Februari 2024. Namun, kabarnya pemecatan itu tidak hanya didasarkan pada hasil buruk di Piala Asia 2023.
(Djanti Virantika)
