BRI Liga 1 2023-2024 Bikin UMKM Suporter Bangkit Kembali, Dorong Kontribusi Segi Ekonomi untuk Klub!
JAKARTA - Kompetisi kasta teratas di Indonesia, BRI Liga 1 2023-2024 sudah berlangsung normal dengan sistem kandang-tandang. Hal itu pun menghidupkan kembali geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) suporter-suporter klub kontestan.
Sebatas informasi, BRI memang berperan besar dalam mendorong kemajuan sepak bola Indonesia. Oleh dikarenakan, bank milik negara itu dalam tiga periode terakhir memberikan dukungan dengan berkontribusi menjadi sponsor utama Liga 1.
Bila menengok ke belakang, sebenarnya BRI Liga 1 pada musim 2022-2023 sempat memberikan angin segara untuk pelaku UMKM suporter. Sebab, kompetisi mulai dengan skema normal setelah sebelumnya saat pandemi Covid-19 menerapkan bubble to bubble atau terpusat.
Namun, di tengah bergulirnya kompetisi #BolaPemersatuBangsa terjadi tragedi Kanjuruhan yang membuat ajang itu sempat terhenti. Kompetisi memang pada akhirnya dilanjutkan dengan sistem bubble to bubble kembali dan larangan suporter hadir.
Kondisi itu membuat UMKM suporter kembali menelan pil pahit. Oleh dikarenakan, mereka tidak bisa menjajakan dagangannya dengan adanya regulasi baru itu.
Ujian itu telah usai karena BRI Liga 1 2023-2024 sudah berjalan normal kembali. Hal itu pun membuat UMKM suporter bisa kebanjiran pundi-pundi rupiah karena bisa menjajakan barang dagangannya di saat tim kebanggaan berlaga di laga kandang.
Penjualan Meningkat 100 Persen
Pemilik Toko Atribut Jakarta yang menjual kebutuhan suporter Persija, Dimas Ilham mengatakan geliat kompetisi memang menghidupkan kembali usaha yang dijalani para suporter. Tentunya itu membuatnya cukup senang karena kembali merasakan keuntungan dari usaha yang sudah dijalani sejak 2017 itu.
"Peningkatan hingga bisa 100 persen,"kata Dimas Ilham kepada Okezone.com, belum lama ini.
Dia mengatakan peningkatan penjualan itu tidak terlepas dari daya beli suporter yang cukup tinggi saat berbondong-bondong datang ke stadion. Antusiasme itu tak terlepas dari promosi BRI Liga 1 yang mampu membangkitkan semangat suporter untuk mendukung tim kebanggaan.
Dimas menceritakan ketika #BRIPalingBola menerapkan sistem bubble to bubble hanya bisa mengandalkan dua pola pemasaran, yakni online dan penjualan di toko. Namun, saat kompetisi sudah normal bisa lebih masif dalam memasarkan produknya di sekitar stadion
"Satu bulan 200 sampai 500 buah atribut yang terjual. Harga mulai Rp 15 ribu sampai dengan Rp 350 ribu," ucapnya.
"Kami bisa ngelapak juga saat pertandingan kandang Persija," tambahnya.
Ingin Berkontribusi Besar dari Segi Ekonomi untuk Klub
Atribut Jakarta tidak hanya ingin besar dari lewat Persija saja. Akan tetapi, Dimas mendorong bisnisnya dapat berkontribusi untuk tim asal Ibu Kota itu meskipun belum signifikan
Oleh dikarenakan, pengidola Bambang Pamungkas itu tidak hanya menjual produk-produk buatan sendiri. Akan tetapi, juga menjual atribut original Persija untuk membantu pemasukan klub lewat merchandise.
"Kami menjual produk official resmi Persija. Karena bagian dari outlet resmi the Jakmania. The Jakmania bekerja sama dengan Persija official store," katanya.
Dimas bermimpi usahanya dapat berkembang dan besar. Jadi, Atribut Jakarta bisa lebih masif lagi membantu keuangan Persija dengan pola kerjasama sponsorship.
“Harapannya bisa dukung Persija dengan cara menaruh sponsor di tahun 2024-2025,” ujarnya.
(Rivan Nasri Rachman)
