JAKARTA - Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menyebut lapangan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, seperti aspal jalan raya. Saking kerasnya, hampir semua pemain terluka ketika terjatuh di atas rumput.
Timnas Indonesia menghuni dasar klasemen sementara Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan perolehan satu poin dari dua laga. Hasil itu didapat usai kekalahan telak 1-5 dari Timnas Irak dan hasil imbang 1-1 dengan Timnas Filipina.

Namun peluang Timnas Indonesia untuk lolos masih ada, sebab masih banyak laga kandang yang akan dilakoni. Selain itu, terdapat satu kondisi yang berpotensi menguntungkan skuad Garuda pada laga-laga selanjutnya.
Irak diyakini akan menghadapi rintangan berat kala bertandang ke markas Filipina. Ada pun, The Lions of Mesopotamia dijadwalkan bertandang ke sana pada 26 Maret 2024.
Dijelaskan Sumardji, lapangan pada stadion tersebut cukup membahayakan pemain. Hal ini akan menjadi rintangan berat bagi Irak di mana banyak anak asuh Jesus Casas yang berkarier di Eropa. Mereka tentu tidak terbiasa dengan kondisi lapangan buruk.
Timnas Indonesia sudah merasakan sendiri saat bertandang ke Manila pada November 2023. Sumardji menyebut 10 pemain di skuad asuhan Shin Tae-yong luka lecet usai bermain di lapangan tersebut.
“Kalau dari mata saya melihat dan hati saya, satu kondisi lapangan itu ngelus dada gitu. Kondisi lapangan aduh ya, kalau menurut saya mohon maaf enggak layak gitu, Oke enggak apa-apa sintetis,” kata Sumardji kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), di Jakarta Timur, pada 30 November 2023.
“Yang kedua, lapangannya licin, itu. Sudah licin, gampang jatuh, kalau jatuh, luka juga. Saya itu sampai kasihan. Baru kali itu saya melihat pemain bola 11 dimainkan hanya satu yang tidak luka, kiper saja. Yang 10 semuanya luka,” sambung COO Bhayangkara FC itu.
Sedemikian parahnya, sampai-sampai Sumardji menyebut lapangan Rizal Memorial Stadium seperti aspal jalan raya. Dia menyebut banyak karet-karet tajam pada lapangan sintetis itu.

“Begitu jatuh pasti kena lututnya, pasti luka tuh, kayak di aspal saja nih, seperti di jalan raya, soalnya saya lihat itu apa namanya, karet, karetnya itu, itu sudah mati kayaknya enggak lentur,” keluh Sumardji.
“Jadi begitu kena ya kayak kesilet gitu, kena pisau gitu, ya itu tuh kondisi sebenarnya saya sampaikan, bukan saya belain anak-anak. Karena saya itu ada di tim saya sampaikan apa adanya, selama ini saya enggak pernah ngomong gitu,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)