 
                
KISAH Million Manhoef striker Rp60 miliar yang memiliki darah Indonesia dari kakeknya menarik untuk diulas. PSSI kini tengah gencar mengincar pemain-pemain keturunan untuk menambah daya gedor Timnas Indonesia.
Salah satu pemain keturunan yang kini tengah diincar adalah Million Manhoef. Pemain tersebut mungkin masih cukup asing di telinga masyarakat Indonesia, padahal Manhoef sudah cukup punya nama di Belanda.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (12/10/2023) Million Manhoef merupakan winger kanan dengan nilai pasar Rp60 miliar dan memiliki darah Indonesia dari kakeknya, sedangkan ibunya berasal dari Suriname.
Manhoef lahir di Kota Beemster, Belanda, pada 3 Januari 2002 silam. Ia mengawali kariernya sebagai pesepakbola dari VPV Purmersteijn (2006-2010), Zeeburgia (2010), AFC Amsterdam (2011-2016), dan Vitesse (2016-2020).

Saat di Vitesse, Manhoef harus merangkak dari level umur hingga akhirnya bisa tembus ke tim senior. Bahkan saat dipercaya untuk berlaga di kasta tertinggi Liga Belanda alias Eredivisie 2022-2023, Million Manhoef berhasil tampil produktif.
Dilansir dari catatan Transfermarkt, di musim lalu Manhoef tercatat tampil dalam 33 pertandingan dengan sumbangan 9 gol dan 5 assist. Sedangkan di musim 2023-2024 ini Manhoef baru mencatatkan 7 penampilan dengan torehan 1 gol.
Di level Timnas Belanda, Million Manhoef pernah membela Timnas Belanda U-16, U-17, dan U-21 dalam beberapa kompetisi. Sayangnya, ia belum berhasil meyakinkan pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman sehingga belum naik ke tim senior.
Padahal, menurut akun pemandu bakat @FTalentscout di Twitter, Million Manhoef dinilai memiliki gaya permainan seperti Mohamed Salah, pemain bintang Liverpool.
Dengan catatan mentereng Million Manhoef di Belanda dan diakui memiliki gaya permainan bak pemain bintang, tak heran jika PSSI dan Shin Tae-yong kepincut. Terlebih saat ini Timnas Indonesia memang sedang membutuhkan pemain di lini depan.

Demikian informasi mengenai Million Manhoef Striker Rp60 Miliar yang Memiliki Darah Indonesia dari Kakeknya.
(Rivan Nasri Rachman)