NAPLES – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mewaspai dua pemain Napoli, yakni Khvicha Kvaratskhelia dan Victor Osimhen jelang bertemunya kedua tim di matchday kedua Grup C Liga Champions 2023-2024. Menurut Ancelotti, kedua pemain Napoli itu sangat berbahaya dan tak boleh dianggap remeh.
Seperti yang diketahui, Los Blancos -julukan Real Madrid- akan bertandang ke markas Napoli di Stadion Diego Armando Maradona, pada Rabu 4 Oktober 2023 dini hari WIB. Ini akan menjadi laga yang berat bagi Real Madrid karena mereka menghadapi lawan kuat yang juga memiliki keunggulan dengan bermain di hadapan publiknya sendiri.
Selain itu, pertandingan diprediksi juga akan berjalan cukup sengit. Mengingat, kedua tim sama-sama meraih kemenangan di matchday perdananya. Dengan situasi itu, tentu Real Madrid dan Napoli memiliki misi yang sama yaitu mempertahankan tren kemenangannya.
Jelang laga tersebut, Ancelotti menyoroti kekuatan Kvaratskhelia dan Osimhen yang dinilai akan memberi ancaman berarti untuk Real Madrid. Pasalnya, pelatih yang akrab disapa Don Carlo itu mengakui bahwa kedua pemain itu memiliki kualitas yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
“Mereka (Kvaratskhelia dan Osimhen) adalah penyerang yang sangat bagus,” kata Ancelotti, dikutip dari Football Italia, Selasa (3/10/2023).
“Mereka tampil menonjol dalam setahun terakhir, mereka menunjukkan kualitas bahwa mereka adalah pemain level atas,” sambungnya.
Yang membuat Ancelotti khawatir karena dua pemain depan Napoli itu memiliki karakter yang berbeda. Dinilai kalau Kvaratskhelia sangat baik dalam mengecoh lawan di situasi satu lawan satu, sementara Osimhen sangat tajam di depan gawang.
“Mereka memiliki bakat luar biasa dengan karakteristik berbeda. Kvaratskhelia sangat kuat dalam situasi satu lawan satu dan Osimhen adalah striker yang kuat, lincah, dan sangat berbahaya,” ungkap Ancelotti.
Terlepas dari itu, ada hal yang menarik dari laga tersebut. Menariknya adalah, Ancelotti akan bereuni dengan Napoli, tim yang pernah ditukanginya pada 2018 lalu. Tapi, Don Carlo harus mengalami pengalaman pahit karena dipecat dari kursi kepelatihan setelah 16 bulan menjabat.
(Rivan Nasri Rachman)