Pada laga tersebut, ada sejumlah kejanggalan yang diperlihatkan wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi, yang memimpin laga. Salah satunya saat laga memasuki menit ke-98 ketika Timnas Indonesia U-22 unggul 2-1.
Qasim Matar Ali Al Hatmi seharusnya meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan karena waktu sudah habis. Namun, wasit asal Oman itu justru ngeprank dan dan memilih melanjutkan permainan. Selain itu, laga tersebut diwarnai hujan kartu merah.
Terlepas dari hal itu, Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas SEA Games ketiganya setelah penantian 32 tahun lamanya. Terakhir kali, Indonesia merebut medali emas cabang sepakbola putra SEA Games pada tahun 1991.
(Dimas Khaidar)