SEBANYAK 4 kisah sedih dan pilu pemain Indonesia sebelum jadi pesepakbola profesional akan dibahas Okezone dalam artikel ini. Dari keempat pemain yang dimaksud, salah satu di antaranya anak penjual sayur yang bersinar di SEA Games 2023.
Tak sedikit atlet sepakbola Indonesia yang meniti kariernya dari keadaan yang sederhana dan serba terbatas. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang sukses menjadi pemain profesional setelah melewati kisah menyedihkan dalam hidupnya. Lantas, siapa sajakah pemain yang dimaksud?
Berikut 4 Kisah Sedih dan Pilu Pemain Indonesia Sebelum Jadi Pesepakbola Profesional:
4. Hariono
Di urutan keempat, ada legenda Persib Bandung, Hariono. Gelandang berambut gondrong itu pernah berseragam Maung Bandung selama 12 tahun (2008-2020) sebelum membela Bali United di Liga 1 2021-2022 dan sekarang berstatus tanpa klub.
Hariono juga pernah membela Timnas Indonesia dengan 16 caps dan 1 gol. Selama berkompetisi di Liga Indonesia, Hariono berhasil merebut dua trofi, yakni masing-masing bersama Persib Bandung pada 2013-2014 dan Bali United pada 2021-2022.
Namun, sebelum menjelma sebagai pesepakbola profesional, Hariono sempat menjalani kisah pilu. Dia sempat bekerja sebagai kuli panggul pada 2001, atau saat usianya 15 tahun.
3. Aditya Harlan
Selanjutnya, ada kiper Persita Tangerang, Aditya Harlan. Kiper 35 tahun itu sebelumnya pernah membela Barito Putera sejak 2012 hingga awal 2023 ini.
Jauh sebelum menjadi pesepakbola profesional, Aditya Harlan diketahui pernah menjalani profesi sebagai wartawan magang pada 2011. Kala itu, Aditya Harlan harus merasakan kerasnya kehidupan selama lima bulan menjadi wartawan magang di salah satu tabloid olahraga.
Bakat Aditya Harlan sebagai penjaga gawang pun kemudian terlihat dalam salah satu turnamen antarmedia. Dari situ, dia direkrut oleh klub Liga Primer Indonesia, Tangerang Wolves, pada awal kariernya.
2. Andik Vermansah
Berikutnya, ada pemain sayap Bhayangkara FC, Andik Vermansah. Ia sudah berhasil membela sejumlah klub elite Indonesia, seperti Persebaya Surabaya, Madura United, dan saat ini Bhayangkara FC, serta pernah bermain di Malaysia bersama Selangor FA dan Kedah FA.
Andik Vermansyah pernah membawa Timnas Indonesia finis runner-up di SEA Games 2011 dan Piala AFF 2016. Namun, sebelum menjadi pemain profesional, sejak kecil ia harus berjualan es di Stadion Tambaksari yang merupakan markas Persebaya Surabaya demi mencari tambahan biaya agar berlatih sepakbola di sekolah sepakbola (SSB).
1. Pratama Arhan
Urutan pertama dalam daftar 4 kisah sedih dan pilu pemain Indonesia sebelum jadi pesepakbola profesional ditempati oleh bek kiri Timnas Indonesia U-22, Pratama Arhan. Bek milik Tokyo Verdy itu tengah bersinar di SEA Games 2023 berkat penampilan apiknya, khususnya lemparan ke dalam yang mampu membawa Timnas Indonesia U-22 lolos ke final.
Eks pemain PSIS Semarang itu juga tampil gemilang bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Namun, sebelum menjadi pemain profesional, Pratama Arhan saat kecil harus merasakan keterbatasan saat masih menimba ilmu di SSB.
Pratama Arhan merupakan anak penjual sayur yang tinggal di rumah sederhana, sedangkan sang ayah berprofesi sebagai pekerja serabutan. Ibu Pratama Arhan, Surati, bercerita bahwa dirinya membelikan sang anak sepatu bola seharga Rp25 ribu karena tak memiliki uang lagi. Akibatnya, sepatu bola itu langsung jebol hanya sekali pakai.
“Kan kami orang desa, orang miskin, punya uang cuma Rp25 ribu itu, jadi terpaksa membeli sepatu untuk Arhan. Tapi sekali pakai jebol, tak bisa terpakai lagi,” cerita sang ibu Pratama Arhan itu, mengutip dari akun Youtube @imamjuna.
(Djanti Virantika)