PELATIH PSG, Christophe Galtier tengah menjadi sorotan usai diduga membuat pernyataan rasis dan islamofobia. Galtier disebut tidak suka menukangi banyak pemain muslim saat menjadi pelatih OGC Nice.
Namun, Christophe Galtier menepis tuduhan tersebut. Melansir dari laman France24, Kamis (13/4/2023), pengacara Galtier menyebut sang pelatih mengaku terkejut terkait laporan yang menyebut dirinya rasis. Selain itu, pelatih berusia 56 tahun itu memastikan bakal mengambil tindakan hukum atas bocoran surat elektronik yang viral dalam beberapa waktu terakhir.
“Mengingat keseriusan tuduhan terhadapnya (Christophe Galtier), dan yang dia bantah dengan tegas, Christophe Galtier telah meminta pengacaranya untuk segera memulai proses peradilan. Yang perlu diingat bahwa sejak ini keluar, dia telah menjadi sasaran yang tidak dapat ditolerir, ancaman dan pelecehan,” tulis pernyataan pengacara Galtier.
Sebelumnya, sejumlah media Prancis mengunggah berita soal bocoran email dari mantan Direktur Sepakbola OGC Nice, Julien Fournier kepada pemilik klub. Dalam surat itu, Fournier mengatakan Christophe Galtier mengeluh lantaran terlalu banyak pemain beragama Islam dan pemain berkulit hitam di skuad OGC Nice.
Sebagai informasi, Galtier merupakan pelatih Nice sebelum hengkang ke PSG pada awal musim 2022-2023. Tercatat, Galtier menukangi OGC Nice selama satu musim yakni 2021-2022.
Di sisi lain, melansir dari Football Joe, Kamis (13/4/2023), bos PSG yakni Nasser Al-Khelaifi dikatakan tengah menginvestigasi rumor tersebut secara internal. Hal itu dilakukan agar mencari kepastian terkait isu yang menyangkut Christophe Galtier.
“PSG telah membuka penyelidikan terhadap manajer Christophe Galtier setelah isi email yang dikirim mantan direktur sepakbola Nice, Julien Fournier mengklaim Galtier membuat sejumlah komentar rasis tentang pemain,” tulis Football Joe, dilansir pada Kamis (13/4/2023).