KENAPA Juventus sering disebut badut Eropa akan diulas oleh Okezone dalam artikel ini. Juventus sendiri diketahui merupakan salah satu klub terbesar di Italia.
Klub asal Turin itu sudah membuktikan ketangguhannya dengan 36 kali merebut gelar juara Liga Italia. Dengan begitu, Juventus menjadi tim yang juara Liga Italia paling banyak.
Juventus meraih gelar juara pertamanya pada 1905. Gelar paling impresif yang diraih Juventus adalah 9 kali beruntun juara Liga Italia, yakni dari musim 2011-2012 hingga 2019-2020.
Kendati banyak meraih gelar di Italia, klub berjuluk Si Nyonya Tua itu kerap kali disebut sebagai badut Eropa. Hal ini tidak terlepas dari performa jeblok Bianconeri -julukan Juventus- setiap kali tampil di kompetisi Eropa.
Ya, meski Juventus datang ke Liga Champions sebagai jawara Italia, Juventus selalu saja melempem ketika berhadapan dengan klub-klub lain di Eropa. Mereka tercatat baru dua kali menjuarai Liga Champions pada musim 1984-1985 dan terakhir kali juara pada 1995-1996.
Artinya, Juventus telah puasa gelar Liga Champions lebih dari 2 dekade lamanya. Dalam edisi satu dekade terakhir, Juventus banyak berkutat hanya di 16 besar hingga perempatfinal.
Meski sempat dua kali menembus partai final, Juventus tetap gagal untuk meraih trofi Liga Champions ketiga mereka. Hal itu terjadi pada musim 2014-2015 dan 2016-2017.
Pada Liga Champions musim ini, Juventus bahkan tidak dapat berbuat banyak. Tergabung bersama Maccabi Haifa, Benfica, dan Paris Saint-Germain (PSG) di Grup H, Juventus gagal merebut tiket ke babak 16 besar.
Si Nyonya tua hanya finis di peringkat tiga Grup H Liga Champions 2022-2023. Mereka hanya mengoleksi 3 poin dari satu kemenangannya atas Maccabi Haifa.
Follow Berita Okezone di Google News