“Ini benar-benar bisa merusak sepak bola Indonesia, bagaimana ketidaksamaan frekuensi antara beberapa stakeholder untuk mengelola pertandingan sepakbola. Harapan kedepannya tidak terjadi lagi, dan semoga bisa berubah rekomendasi ini,” lanjutnya.
“Selama ini Jakmania tidak pernah berbuat masalah, Jakmania tidak pernah berbuat rusuh dan berbuat onar atau lainnya. Tidak pernah memiliki masalah apapun ketika Persija bermain di kandang. Ini menjadi hal yang aneh untuk kami, Jakmania, 'kenapa kok main kandang tanpa penonton'” tambahnya.
Lebih lanjut, Diky mengaku bahwa The Jakmania akan mengambil sikap untuk melakukan protes karena mereka merasa keberatan dengan keputusan tersebut. Mengingat disisi lain, tim berjuluk Macan Kemayoran itu sedang dalam tren negatif. Sehingga tentu dibutuhkan dukungan ekstra dari para penggemarnya.
“Sampai sekarang belum tahu langkahnya, tapi yang jelas kami sangat amat keberatan atau kami akan memberikan surat keberatan ini kepada siapa, kami juga akan menulis surat keberatan bersama Persija, tapi kami akan bertindak sih untuk memprotes hal ini,” sambung Diky.

Dilarang hadirnya the Jakmania pada laga tersebut jelas menjadi kerugian cukup besar untuk Persija sendiri. Karena saat ini, Witan Sulaeman dan kawan-kawan membutuhkan kehadiran suporter usai belum meraih hasil kemenangan dari tiga laga tandang terakhirnya. Sehingga membuat kans mereka untuk raih gelar juara kian menipis.
(Rivan Nasri Rachman)