KISAH Cristiano Ronaldo yang selamatkan bayi berusia 6 bulan bikin haru akan dibahas Okezone dalam artikel ini. Ya, CR7 –panggilan Cristiano Ronaldo- pernah menyelamatkan bayi asal Serbia berusia 6 bulan dengan menjual ban kaptennya dengan harga sekira Rp1,1 miliar.
Cristiano Ronaldo merupakan megabintang sepakbola yang dikenal hampir semua kalangan masyarakat dunia. Bukan hanya memiliki kemampuan hebat dan berprestasi gemilang di atas rumput hijau, pemilik lima gelar Ballon dOr itu juga dikenal sebagai seorang dermawan.

Cristiano Ronaldo diketahui sering melakukan aksi sosial kepada masyarakat luas dengan memberikan bantuan. Tak terkecuali, Cristiano Ronaldo memiliki kisah mengharukan, yakni menyelamatkan bayi asal Serbia berusia 6 bulan bernama Gavrilo Djurdjevic.
BACA JUGA: Kisah Cristiano Ronaldo yang Bisa Bicara 5 Bahasa, Bikin Orang Terkagum-kagum!
Menurut laporan dari India Today yang dinukil Rabu (1/3/2023), ban kapten Cristiano Ronaldo telah dilelang usai pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Serbia pada Maret 2021. Ban lengan CR7 itu terjual lebih dari 75.000 dolar (sekira Rp1,1 miliar) untuk membiayai operasi penyelamatan bayi Serbia berusia 6 bulan.
Kala itu, ban kapten Cristiano Ronaldo dibeli oleh perusahaan di lelang amal untuk membantu membiayai operasi penyelamatan bayi berusia enam bulan di Serbia. Pemain 38 tahun itu awalnya melemparkan ban kapten dalam kemarahan saat Portugal bermain imbang melawan Serbia.
Untuk diketahui, Gavrilo Djurdjevic yang saat itu masih berusia enam bulan menderita penyakit atrofi tulang belakang. Ibunya bernama Nevena mengatakan keluarga telah menerima sumbangan sekira 500.000 euro (setara Rp8,1 miliar) saat itu.
Sebatas informasi, Cristiano Ronaldo keluar lapangan beberapa detik sebelum peluit akhir dalam pertandingan Portugal vs Serbia yang berakhir imbang 2-2 di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ia membuang ban kapten ketika golnya dianulir di menit akhir.

Tayangan ulang televisi menunjukkan tembakan Cristiano Ronaldo telah melewati garis sebelum bek Serbia, Stefan Mitrovic, menyapu bersih. Akan tetapi, tanpa teknologi garis gawang, ofisial melambai dan kemudian gol itu dibatalkan.
Namun setelah itu, wasit yang memimpin pertandingan meminta maaf kepada Portugal dan UEFA. Ia menyatakan kontroversi bisa dihindari seandainya Serbia dan Portugal memutuskan untuk menggunakan teknologi garis gawang selama kualifikasi Piala Dunia 2022 yang memanas.
(Djanti Virantika)