JAKARTA - Menjadi sebuah kebanggaan, Indonesia, ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan ajang sepak bola bergengsi FIFA. Ya, ini merupakan kali pertama Indonesia memperoleh mandat tersebut sepanjang sejarah.
Dalam sejarahnya, Piala Dunia U-20 pertama kali diadakan di Tunisia pada tahun 1977. Nah, Indonesia dinilai sudah siap sebagai tuan rumah sejak tahun 2021 lalu. Namun, karena pandemi maka pelaksanaannya ditunda pada tahun 2023.
Ajang Piala Dunia Sepakbola U-20 rencananya akan digelar 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang. Piala Dunia U-20 2023 menjadi kesempatan emas bagi Indonesia, untuk memamerkan kekuatan mereka di dunia sepak bola. Sebagai tuan rumah, Indonesia sudah melakukan persiapan ekstra untuk menggelar kompetisi bergengsi tersebut.
Salah satu persiapan terpenting adalah memastikan kelayakan stadion-stadion untuk melangsungkan pertandingan. Beberapa stadion di antaranya sudah mengalami renovasi dan memenuhi standar FIFA untuk menggelar pertandingan internasional.
Piala Dunia U-20 diselenggarakan di 6 stadion berkualitas di Indonesia, di antaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap Piala Dunia U-20 di Indonesia berjalan lancar dan sukses. Sebab, Indonesia pertama kalinya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Indonesia sebagai tuan rumah sebagai tuan rumah menjadi hal yang membanggakan. Kepercayaan yang diberikan oleh FIFA kepada Indonesia untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20, tidak boleh disia-siakan begitu saja. Kami berharap tim nasional kita bisa mengukir prestasi, tidak hanya di babak penyisihan, tapi bisa berlanjut ke tahapan selanjutnya," ujarnya.
Menpora Zainudin Amali berharap, melalui ajang bergengsi ini akan muncul Garuda muda berbakat pada masa mendatang. Sehingga, akan datang pemandu-pemandu bakat atau klub-klub sepak bola dari berbagai negara, yang menawarkan kesempatan bagi Garuda muda U-20 untuk bergabung di klub-klub sepak bola luar negeri.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Menurutnya, perhelatan Piala Dunia U-20 juga memberikan dampak bagi ekonomi dan pariwisata. Oleh karena itu, perhelatan Piala Dunia U-20 harus dilakukan secara serius. Sehingga bisa menghadirkan efek domino positif.
"Kita tunjukkan di U-20 serius dan berhasil, sehingga semua orang berkesan. Kita harapkan bagi mereka yang belum pernah datang ke Indonesia, bisa datang pada saat U-20 dan mengajak banyak orang lainnya untuk datang ke Indonesia," ujarnya.
FIFA secara resmi telah merilis maskot Piala Dunia U-20 2023. Maskot yang digunakan merupakan seekor Badak Jawa bernama Bacuya, Badak Cula Cahaya. Menpora Zainudin Amali menjelaskan makna maskot tersebut. Menurutnya, badak adalah hewan asli Indonesia yang mencerminkan kerja keras dan tidak pesimis. Maka, dia meyakinkan Indonesia sudah siap menjadi tuan rumah gelaran bergengsi yang diikuti 24 negara peserta itu.
"FIFA sudah secara resmi melaunching maskot, maskot kan badak, yang disebut Bacuya, karena badak itu hanya ada di tempat kita. Dia punya khas tersendiri, kerja keras dan lain sebagainya. Itu ciri ke-Indonesiaannya sangat kental. Jadi, saya perlu sampaikan tidak perlu ada keraguan atau ada rasa pesimis," katanya.
Yuk, dukung dan saksikan laga timnas Indonesia U-20 melawan timnas negara-negara lain, dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia mulai Mei 2023 mendatang.
Follow Berita Okezone di Google News
(Wid)
