JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Maruf Amin merasa Tim Nasional (Timnas) Indonesia sudah beberapa kali mendatangkan pelatih hebat. Namun, hal tersebut ternyata tak membuat skuad Garuda mampu meraih prestasi yang mengagumkan.
Menurut Maruf Amin, kemungkinan kesalahan ada di para pemain yang mengisi skuad Garuda. Untuk itulah, ia berharap PSSI bisa meningkatkan sepakbola Indonesia sejak dini, sehingga dapat menemukan bibit-bibit unggul yang dapat dikembangkan potensinya.
Wapre Maruf Amin memang mendorong agar sepakbola Indonesia terus mengalami kemajuan. Salah satunya melalui Kongres Luar Biasa (KLB) periode 2023-2027 untuk pemilihan Ketua Umum dan Wakil PSSI.

Dengan bergantinya rotasi kepemimpinan dalam tubuh PSSI diharapkan organisasi sepakbola ini bisa berbenah dan membawa prestasi bagi Indonesia. Sementara itu, Wapres pun ikut berkomentar terkait pencalonan Menteri BUMN Erick Thohir jadi Ketua Umum PSSI dan Menpora Zainudin Amali maju sebagai calon wakil.
Wapres menegaskan pemerintah tidak akan melakukan intervensi di dalam bursa pencalonan Ketua dan Wakil PSSI.
“Hanya catatan memang pemerintah tidak akan melakukan intervensi, hanya mendorong supaya sepakbola kita itu maju, itu saja,” tegas Wapres usai menghadiri acara di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
“Supaya sepakbola kita itu jangan terus tidak maju-maju, (jangan) kalah terus, jadi harus dicari apa salahnya,” tambahnya.
Diketahui, Tim Nasional (Timnas) sepakbola Indonesia gagal untuk merebutkan piala AFF 2022 beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu, Wapres pun menyinggung pelatih-pelatih hebat yang telah didatangkan agar sepakbola Indonesia berprestasi.

“Semua pelatih yang hebat-hebat didatangkan, tapi apa betul orang Indonesia itu tidak punya potensi? Saya belum yakin, belum yakin bahwa kita tidak punya potensi, 274 juta (orang) masa enggak ada? Mungkin ini yang perlu digali lagi bagaimana mencari bibit-bibit unggul, talenta,” katanya.
Wapres pun mengatakan saat ini Indonesia memiliki prioritas dalam memajukan prestasi olahraga dengan pembinaan atlet melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). “Itu sebenarnya yang sedang kita dengan DBON itu, desain besar olahraga nasional, kita ingin menumbuhkan talenta dan kemudian membangun supaya dia menjadi atlet yang berprestasi.”
(Rivan Nasri Rachman)