SUPORTER Timnas Indonesia La Grande Indonesia kesal kertas koreagrafi dirusak aparat, begini respons PSSI. Pihak PSSI mengaku tidak tahu alasan aparat merobek kertas-kertas koreografi tersebut.
La Grande Indonesia tadinya hendak mengisi tribun utara, tempat biasa mereka mendukung Timnas Indonesia. Mereka mempersiapkan koreografi demi memaksimalkan dukungan kepada Garuda – julukan Timnas Indonesia – namun kertas-kertas tersebut dirobek oleh aparat.
Koreografi yang akan mereka lakukan saat laga Indonesia melawan Vietnam cukup ciamik, yang mana bertuliskan 'Indonesia' dengan latar belakang merah putih. Namun sayangnya, koreografi yang telah mereka siapkan sejak malam hari malah dihancurkan begitu saja.
Alhasil, mereka pun berniat untuk mengosongkan tribun utara saat laga Timnas Indonesia versus Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (6/1/2023) 16.30 WIB. Ini merupakan leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022.
Yunus Nusi selaku Sekjen PSSI pun memberikan penjelasan. Menurutnya, hal ini mungkin terjadi karena miskomunikasi antara La Grande Indonesia dengan PSSI.
"Saya tidak tahu alasannya apa. Itu jadi hak mereka yang penting tiket sudah terjual 50 ribu lebih. Ya kami berharap kita bersikap dewasa saja sekarang untuk timnas kita. Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan ya komunikasikan baik-baik saja dengan kami," kata Yunus di SUGBK, Jumat (6/1/2023).
"Tadi pagi sepertinya mereka loading, kami juga tidak tahu tiba-tiba ada masalah ini baru saya tahu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Yunus mengungkapkan bahwa kelompok suporter Timnas Indonesia itu menyelinap begitu saja untuk mempersiapkan koreografinya. Namun hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan resmi yang La Grande Indonesia, mereka telah mempersiapkan itu sejak malam hari. Maka dengan begitu jelas terlihat adanya miskomunikasi antara PSSI dan basis suporter yang biasa menghuni tribun utara tersebut.
"Ya artinya kita berharap masing-masing pihak saling menahan diri. Kawan-kawan La Grande, ngapain nyusup pagi-pagi. Omongin saja ke kami. Biasanya kan kalau mau masuk gini diperiksa spanduknya. Begitu juga keamanan kaget kok pagi-pagi sudah ada (spanduk)," ujarnya.
"Keamanan GBK kaget dan tidak saling memahami akhirnya terjadi seperti itu. Harusnya dikomunikasikan saja dengan kami. Biasanya kan siang-siang gini loading barang, kami periksa, oh bagus barangnya. Silahkan masuk. Kemarin-kemarin kan bisa masuk," tutup Yunus.
(Reinaldy Darius)