DUA pemain Timnas Prancis, Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni menjadi sasaran rasisme setelah Les Bleus -julukan Timnas Prancis- dikalahkan Argentina pada final Piala Dunia 2022. Melihat hal tersebut, Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mengamuk dan mengutuk pelaku yang menyebarkan kebencian itu.
Sebagaimana diketahui, Timnas Prancis gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia setelah dikalahkan Argentina via adu penalti 4-2. Kedua tim sebelumnya bermain imbang 3-3 dalam 120 menit di Stadion Lusail, Qatar pada Minggu (18/12/2022) malam WIB.
Pada babak adu penalti, Tchouameni dan Coman gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Tendangan Coman ditepis penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez, sementara bola yang ditendang Tchouameni melebar ke sisi kanan gawang.
Karena kegagalan itulah mereka berdua menjadi ujaran kebencian berbau rasisme. Banyak orang yang memberikan umpatan kepada Coman dan Tchouameni melalui media sosial.
Federasi Sepakbola Prancis pun geram dengan situasi tersebut. Mereka langsung pasang badan dan mengutuk keras semua ujaran kebencian yang ditujukan pada Coman dan Tchouameni.
“Setelah final Piala Dunia, beberapa pemain tim nasional Prancis menjadi sasaran komentar rasis dan kebencian yang tidak dapat diterima di jejaring sosial,” tulis FFF dalam akun twitternya yang dilansir dari Reuters, Rabu (21/12/2022).
“FFF mengutuk mereka dan akan mengajukan keluhan terhadap penulisnya,” lanjutnya.
Tentu saja ujaran kebencian dan rasial yang ditujukan kepada Coman dan Tchouameni sangat disayangkan. Pasalnya, seperti diketahui ujaran kebencian dan rasisme sudah seharusnya dihilangkan dari dunia sepak bola.
(Dimas Khaidar)