FIFA dan UNICEF mengharapkan dapat bertumbuhnya kepedulian terhadap anak-anak melalui kampanye tersebut. Anak-anak berhak atas kehidupan dan pendidikan yang terbaik.
Secara garis besar, ada empat alasan kenapa pesepakbola selalu gandeng anak kecil sebelum pertandingan. Pertama, memberikan kesempatan bagi anak-anak menundukan mimpi mereka. Kedua, sebagai bentuk kampanye atau promosi.
Ketiga, kesempatan bagi klub meraih pundi-pundi rupiah. Terakhir, untuk mempromosikan gagasan bahwa sepakbola merupakan permainan ‘ramah keluarga’.
Alasan lain hadirnya anak-anak sebagai bentuk sportifitas pemain. Anak-anak terkenal dengan sifat jujur dan baik. Diharapkan para pemain menanamkan sifat tersebut dalam dirinya ketika bertanding.
Pemilihan player escorts berlangsung dengan ketat. Hanya anak-anak tertentu saja yang terpilih menjadi player escorts. Umumnya, anak-anak berasal dari keluarga tidak mampu.
Banyak juga player escorts yang berasal dari akademi atau klub sepakbola. Beberapa klub bahkan memilih anak-anak difabel sebagai player escorts mereka.
Budaya membawa anak-anak dalam pertandingan terjadi sejak tahun 2000-an. Pada Piala Eropa 2000 pertama kali anak-anak terlihat berjalan keluar lapangan bersama pemain. Tetapi, budaya ini menjadi populer sejak Piala Dunia 2002.
(Dimas Khaidar)