PIALA Dunia 2022 sudah bergulir hampir dua minggu lamanya. Hal itu berarti, jurnalis MNC Portal Indonesia sekaligus pengamat sepakbola, Abdul Haris, sudah berada di Qatar dalam dua minggu terakhir.
Abdul Haris berkesempatan meliput keseruan dan keunikan yang terjadi selama pergelaran Piala Dunia 2022. Selama berada di Qatar, ada sejumlah hal yang membuat Abdul Haris takjub.
Ia takjub dengan cara panitia mengamankan keadaan. Meski ribuan suporter selalu memadati area stadion, tak ada satu pun petugas keamanan yang membawa senjata api atau gas air mata layaknya di Indonesia.
“Dari pengamanannya, di sini saya tidak pernah melihat ada petugas keamanan yang bawa senjata. Bahkan saat di dalam stadion ada security turnamen, bukan polisi yang disiapkan FIFA,” kata Abdul Haris dalam program Special Dialogue Okezone.
“Tidak ada polisi di dalam stadion, hampir tidak ada. Polisi hanya berjaga-jaga di luar stadion, itu pun enggak pernah saya lihat mereka bawa senjata api. Cara security officer di dalam stadion untuk menegur itu juga humanis sekali, persuasif sekali. Mereka lihat suporter Arab maka mereka akan menggunakan bahasa Arab juga mereka menegurnya secara budaya si suporternya tersebut,” lanjut pria berkacamata ini.
Dalam pandangan Abdul Haris, suporter yang paling fanatik di Piala Dunia 2022 Qatar bukan dari Eropa atau Amerika Selatan. Ia melihat suporter dari jazirah Arab (Asia Barat atau Afrika Utara) malah jauh lebih atraktif dalam memberi dukungan.
Follow Berita Okezone di Google News