INGIN tingkatkan sistem pengamanan, Arema FC mungkin bakal berguru ke Turki. Hal ini dilandasi oleh Tragedi Kanjuruhan, yang telah memakan ratusan korban jiwa.
Menurut Manajer International Affair Arema, Fuad Ariansyah, sepakbola Turki menjadi acuan karena memiliki kemiripan dengan Indonesia. Hal itu terletak pada tingkat kefanatikan suporternya.
Suporter salah satu raksasa Turki, Galatasaray terkenal beringas. Suporter klub asal Istanbul itu kerap menghadirkan atmosfer tidak menyenangkan untuk tim tamu mana pun.
Namun begitu, kompetisi di Turki tetap digelar dengan aman dan nyaman. Hal itu lah yang ingin dicontoh oleh Arema.
"Sistem pengamanan menjadi bagian yang sangat krusial. Seperti salah satu contoh di Turki yang memiliki karakter suporter yang militan seperti di Arema FC," kata Fuad dilansir laman resmi klub, Selasa (8/11/2022).
BACA JUGA:Ingin Jadi Lebih Baik, Arema FC Gandeng Tim Konsultasi dari Eropa
"Untuk mengubah sistem tiket menjadi sistem online dibutuhkan waktu setidaknya 3 tahun. Tapi dengan dukungan banyak elemen, hal-hal itu sangat mungkin bisa dilakukan di Arema FC kedepan,” sambungnya.
Fuad juga mengatakan bahwa Arema mendapatkan masukan-masukan berharga dari para konsultan internasional. Selain sistem pengamanan, klub berjuluk Singo Edan itu disarankan untuk tidak bekerja sendirian dalam proses pemulihan pascatragedi mengerikan 1 Oktober 2022 silam.
"Ada banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang dilakukan secara daring tersebut. Mulai dari bagaimana langkah ke depan, mulai melakukan perbaikan sistem pengamanan di stadion," lanjutnya.
"Dan hal lainnya adalah Arema FC didorong untuk berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mempercepat pemulihan, seperti pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkaitan,” tutupnya.
(Reinaldy Darius)