Sebelumnya, Paris termasuk salah satu kota di Eropa yang memboikot Piala Dunia 2022. Meski Timnas Prancis akan berpartisipasi di ajang empat tahunan itu, Paris tidak akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia 2022 dengan layar besar di ruang publik sebagai bentuk protes.
Syeikh Mohammed bin Abdurrahman Al-Thani pun menyebut hal itu sebagai sesuatu yang ekstrem. Sebab menurutnya, Prancis yang paling vokal menyuarakan kritik terhadap pemerintah Qatar justru menyumbang pembelian tiket pertandingan terbanyak.
“Terus terang sangat disayangkan, kenyataannya dunia menantikan perayaan ini, lebih dari 97 persen tiket telah terjual, di antara 10 besar negara yang paling banyak membeli tiket, kami menemukan negara Eropa seperti Prancis,” tandasnya.
Sekadar informasi tambahan, protes juga datang dari Timnas Denmark sebagai salah satu peserta. Jersey kedua Tim Dinamit didominasi warna serba hitam sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran HAM di Qatar.
(Hakiki Tertiari )