PEJABAT Qatar angkat bicara setelah mendapat kritikan dari Timnas Australia perihal dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) jelang Piala Dunia 2022. Salah satu juru bicara komite Qatar mengatakan, semua hak para pekerja telah dijalankan secara benar dan memastikan tak ada negara yang sempurna.
Soccerros –julukan Timnas Australia– menjadi bahan perbincangan di seluruh dunia setelah baru-baru ini menjadi negara peserta Piala Dunia 2022 pertama yang mengkritik secara langsung adanya pelanggaran HAM kepada para pekerja migran di Qatar. Hal itu mereka katakan dalam sebuah video yang diunggah di YouTube.
Menurut laporan The Guardian, setidaknya ada 6.500 pekerja migran tewas saat mengerjakan infrastruktur dan stadion untuk gelaran Piala Dunia 2022. Selain itu, ada tuduhan para pekerja migran dibayar di bawah standar dan tidak diberi tempat tinggal yang layak selama bekerja di sana.
Lembaga-lembaga HAM juga mengklaim aparat keamanan Qatar telah secara sewenang-wenang menangkap orang lesbian, gay, biseksual dan transgender atau LGBT. Mereka yang ditangkap itu diklaim menjadi sasaran kekerasan dan perlakuan buruk dalam tahanan para aparat keamanan.
Gerah dengan semua tuduhan yang ada, Komite Qatar akhirnya mengeluarkan tanggapan mengenai kritik dari para pemain Australia tersebut. Mereka mengatakan tidak ada negara yang sempurna dan memastikan semua pekerja yang terlibat dalam persiapan Piala Dunia 2022 telah dijamin mendapat perlindungan kesehatan, keselamatan dan keemanan.
"Kami telah melakukan segala upaya untuk memastikan Piala Dunia ini memiliki dampak transformatif dalam meningkatkan kehidupan. Melindungi kesehatan, keselamatan, keamanan, dan martabat setiap pekerja yang berkontribusi pada Piala Dunia ini adalah prioritas kami,” kata seorang juru bicara Komite Qatar dilansir dari Sport Bible, Jumat (28/10/2022).