TINDAKAN Shin Tae-yong yang ancam mundur dari Timnas Indonesia disebut tidak etis. Presiden Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI), Richard Ahmad Supriyanto, menyebut bahwa Shin Tae-yong tidak seharusnya ikut-ikutan dalam masalah Mochamad Iriawan.
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tengah berada dalam desakan besar untuk mundur sebagai Ketua Umum PSSI seiring dengan terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Sebuah petisi telah beredar di media sosial dan telah ditandatangani sekitar 40 ribu orang hingga kini.
Seperti yang telah diketahui, Tragedi Kanjuruhan dinilai sebagai salah satu sejarah terburuk dalam sepakbola Indonesia. Pasalnya, ratusan orang harus meninggal dunia serta ratusan korban luka-luka lainnya akibat insiden berdarah tersebut.
Insiden tersebut terjadi ketika Arema FC harus menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan awal Oktober lalu. Keributan terjadi setelah laga usai, aparat keamanan yang menembakan gas air mata ke tribun pun diyakini menjadi penyebab utama banyaknya korban yang jatuh.
Namun Shin Tae-yong tampaknya tidak setuju dengan tuntutan yang ditujukan kepada Iwan Bule. Pelatih asal Korea Selatan itu menyebut dalam Instagramnya bahwa dirinya juga akan mundur apabila Iwan Bule tak lagi menjadi Ketum PSSI.
Richard Ahmad Supriyanto selaku Presiden FKSI menyayangkan tindakan dari sang pelatih asal Korea Selatan. Menurut salah satu inisiator IwanBuleOut tersebut, Shin Tae-yong hanya memiliki tugas untuk melatih Timnas Indonesia, tak perlu merasa tanggung jawab atas situasi yang mengancam Iwan Bule.
"Terkait STY mengungkap kalau Iwan Bule mundur dia ikut mundur itu adalah sikap tidak elok bahkan tidak etis sebagai pelatih yang dikontrak secara profesional harusnya tugasnya hanya melatih Timnas Indonesia," ujar Richard Ahmad Supriyanto kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (14/10/2022).