SAMBANGI kantor Kemenko Polhukam, PSSI memberikan keterangan soal tragedi Stadion Kanjuruhan ke TGIPF akan dibahas dalam artikel ini. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Hal tersebut dilakukan guna memberikan keterangan mengenai tragedi Stadion Kanjuruhan. Sekadar mengingatkan, dunia sepakbola Indonesia bahkan dunia saat ini tengah mengalami masa berkabung.
Pasalnya, 131 korban meninggal dunia terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Kejadian mengerikan itu terjadi setelah Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya.
Aremania yang kecewa turun ke lapangan untuk meluapkan rasa kecewa mereka. Nahas, pihak kepolisian justru menembakkan suporter Arema FC itu dengan gas air mata.
BACA JUGA:Usai Kunci Gelar F1 2022, Max Verstappen Belum Pikirkan Peluang Juara di Musim 2023
Parahnya, tidak hanya ditembakkan ke lapangan saja melainkan suporter yang di tribun juga ikut ditembaki gas air mata. Desak-desakan, sesak nafas, dan saling injak satu sama lain menjadi salah satu penyebab faktor banyaknya korban berjatuhan.
Usai tragedi tersebut, pemerintah pun membentuk tim investigasi yang bernama TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta). Tim tersebut dikomandoi langsung oleh Kemenko Polhukam, Mahfud MD dan ditugaskan untuk melakukan investigasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Follow Berita Okezone di Google News
Kini TGIPF telah memanggil PSSI ke kantor Kemenko Polhukam untuk dimintai keterangan atas insiden berdarah tersebut. Anggota Komite Eksekutif PSSI yang juga Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa pihaknya membawa sejumlah data untuk disampaikan ke TGIPF, mulai dari legalitas hingga laporan match commissioner atau pengawas pertandingan.

"Ada semua (datanya), mulai legalitas, awal sampai akhir sampai laporannya match commissioner, semuanya laporan diserahkan kepada tim (TGIPF) semuanya, untuk dievaluasi apa yang kurang, apa yang perlu diperbaiki," kata Ahmad Riyadh usai bertemu TGIPF di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).Â
"Alhamdulillah, kita semua dari PSSI, pak ketua, pak waketua, kekjen, beberapa exco, kompi semua hadir, tim investigasi hadir memenuhi panggilan untuk rapat dengan TGIPF," sambungnya.Â
Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa TGIPF turut mengonfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI dalam investigasi tragedi Kanjuruhan.Â
"Di situ banyak masukan yang diberikan, juga ada konfirmasi konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI, mulai sebelum pertandingan, perencanaan pertandingan, sampai terjadinya tragedi tersebut," ucapnya.Â
"Itu lalu ada masukan banyak, ke depannya harus A B C, nanti kita rumuskan bersama. Dari tim ada rumusan yang akan direkomendasikan dengan kita nanti diperbaiki dengan tim kepolisian, dan dari FIFA," sambungnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.