PENYEBAB polisi menyemprotkan gas air mata hingga berujung 127 orang meninggal dunia di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya akan dibahas dalam artikel ini. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, pihaknya menyemprotkan gas air mata supaya penonton yang berada di tribun tidak ikut-ikutan turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan.
Sebelum gas air mata disemprotkan, sejumlah suporter memang turun ke lapangan. Sejumlah oknum suporter menginvasi lapangan karena kesal Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Minggu 1 Oktober 2022 malam WIB.
"Hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap berada di atas," ucap Irjen Pol Nico Afinta pada Minggu dini hari (2/10/2022) di Mapolres Malang.
Pihaknya berdalih gas air mata hanya diarahkan ke massa yang berusaha masuk ke lapangan. Namun, kepanikan justru terjadi kepada mereka yang masih berada di tribun untuk mencari jalur keluar karena pedihnya gas air mata.
"Itu pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan, supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan, ataupun mengejar para pemain dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata karena menyerang petugas, sudah merusak mobil, dan akhirnya kita semprotkan gas air mata," terangnya.
Follow Berita Okezone di Google News