Hal tersebut tak lepas dari Aremania -julukan Arema FC- yang tidak puas dengan hasil akhir tim kesayangan. Pasalnya, Singo Edan -julukan Arema FC- harus menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di kandang sendiri.
Selepas pertandingan, Aremania masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan pecah. Pihak keamanan yang berada di sekitar lapangan mencoba untuk mengamankan kondisi dengan terpaksa menembakkan gas air mata.

Akibatnya, kondisi itu menimbulkan kepanikan dan membuat suporter berdesak-desakan untuk keluar stadion. Akibat insiden tersebut, sebanyak 130 korban meninggal dunia.
Sementara itu, imbas dari kerusuhan tersebut, Liga 1 2022-2023 harus dihentikan selama satu pekan. Arema FC mendapat hukuman tidak bisa menggelar pertandingan di Stadion Kanjuruhan pada sisa musim ini.
(Djanti Virantika)