Evan Dimas menyebut idealnya pertandingan paling malam dilakukan pukul 18.00 WIB dengan estimasi selesai dua jam berikutnya.

"Kalau main jam 18.00 masih okelah, tapi kalau jam 9 malam main, itu susah kita mau tidurnya, sangat berpengaruh, apalagi ke recovery (pemulihan), apalagi kalau main tandang. Kita harus segera pindah, tapi ya kita sebagai pemain, mau tidak mau mengikuti jika jadwalnya seperti itu, kita tidak beralasan," paparnya.
Pesepak bola kelahiran Surabaya ini pun tak bisa berbuat banyak ketika Arema FC harus menjalani jadwal kick off pukul 20.30 WIB, seperti halnya saat laga tandang melawan Bali United pada Sabtu (13/8/2022).
Pasalnya, tidak hanya Arema FC dan Bali United saja yang dirugikan karena bermain terlalu larut malam, tapi ada tim-tim lain yang juga mengalami jadwal kick off pukul 20.30 WIB.
Apalagi jika 20.30 WIB dan pertandingan dimainkan di Bali, maka itu sudah menunjukkan pukul 21.30 WITA. Itu sudah terlalu larut untuk pertandingan sepak bola.
"Ya gimana lagi, memang jadwalnya seperti itu, yang main malam juga bukan dua tim saja, bukan Bali dan Arema saja, jadi ya biar main malam, siang, kita harus siap, apapun jadwalnya seperti itu. Kan kita juga nggak bisa merubah seperti itu," kata dia.
"Saya normal, kalau tidur jam 11 atau jam 10, tapi pagi nanti dengan kebiasaan lama ya lagi harus bangun, kita kalau main terlalu malam kadang saya kayak stretching sendiri karena mainnya terlalu malam," pungas Evan Dimas.
(Djanti Virantika)