SEBANYAK 5 fakta Jordi Amat setelah resmi gabung Johor Darul Takzim (JDT) akan diulas dalam artikel ini. Sebagaimana diketahui, publik Tanah Air dikejutkan dengan transfer salah satu calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat yang memutuskan hijrah ke klub Malaysia, JDT baru-baru ini.
Keputusan Jordi Amat itu pun mendapat respons beragam dari pecinta sepakbola Indonesia. Adanya komentar positif hingga Jordi Amat terancam mendapat status Warga Negara Indonesia, sangat gaung di hadapan masyarakat Tanah Air.
Lantas, apa saja fakta di balik transfer mengejutkan itu? Berikut 5 fakta Jordi Amat setelah resmi gabung JDT versi tim Okezone:
5. Petisi Batalkan Naturalisasi Jordi Amat
Tak beberapa setelah Jordi Amat resmi berlabuh ke JDT, sejumlah petisi berisikan batalkan proses naturalisasi Jordi Amat muncul ke publik. Dari isi petisi itu, tampak warganet geram dengan keputusan Jordi Amat menerima pinangan JDT.
Jordi Amat disebut telah menolak sejumlah tim Eropa, demi bermain di Malaysia. Sebab demikian, warganet menilai Jordi Amat bukan lagi kriteria Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi.
"Jordi Amat telah resmi bergabung dengan klub Malaysia Johor Darul Taqzim, yang berarti Jordi Amat tidak lagi menjadi kriteria STY sebagai pemain naturalisasi," bunyi pernyataan petisi itu di laman change.org.
"Amat menolak klub Eropa dari Yunani dan Rusia demi bergabung JDT. JDT dan Jordi Amat sengaja memanfaatkan paspor Indonesia untuk mengisi slot pemain asing ASEAN yang berarti Jordi Amat memanfaatkan Naturalisasi sebagai kepentingan pribadi. Ayo tanda tangani petisi ini, Batalkan Naturalisasi Jordi Amat!” lanjutnya.
4. Alasan Jordi Amat Bela JDT
Jordi Amat memutuskan pindah ke JDT bukan tanpa alasan. Pemain berdarah Spanyol-Indonesia itu mengatakan ingin menimba pengalaman berlaga di kancah sepakbola Asia Tenggara.
Menurut Jordi Amat, jauh sebelum mengambil keputusan untuk bergabung dengan JDT, ia telah mendapat tawaran dari klub lain. Selain itu, ia memilih JDT bukan karena uang, namun karena telah beradaptasi dengan baik di Asia dan berbuat banyak di kompetisi tertinggi Asia.
“Saya bergabung dengan JDT bukan karena uang semata. Alasan saya bergabung dengan JDT adalah berdasarkan usaha saya beradaptasi di Asia,” lanjut Jordi.
“Karena kedekatan dengan Indonesia dan juga saya memungkinkan untuk lanjut berkompetisi di level tertinggi sepakbola Asia, karena JDT bersaing di ACL (Asian Champions League),” imbuhnya.