“Secara khusus, kami berharap bahwa dana itu secara bertahap akan muncul dan dilunasi, sayangnya, hanya janji yang tidak ditepati yang datang terus menerus,” keluhnya.

“Kami telah mendengar bahwa uangnya sudah ada dalam beberapa hari, dan kenyataannya tidak, tapi kami mampu menampilkan hasil terbaik dan menunjukkan performa solid,” tandasnya.
Sustr pun menjadi saksi yang melihat raut wajah sedih para pemainnya yang tidak memiliki uang. Dirinya mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin memotivasi para pemainnya agar tetap mampu tampil apik di lapangan.
“Aliran keuangan sudah mulai goyah, kami harus bekerja secara signifikan dengan memotivasi para individu ketika bahu mereka berat, dan mata mereka sedih karena tidak punya uang,” ujarnya.
“Kami mengaturnya, tetap bermain untuk diri kami sendiri, kami membentuk permainan yang tepat, kami bersama-sama di tengah masa sulit,” pungkasnya.
(Hakiki Tertiari )