MECHELEN – Pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh, dengan klubnya, KV Mechelen, lolos ke babak play-off 2 Liga Belgia 2021-2022. Dia pun bertekad untuk untuk membawa Mechelen berlaga di Liga Eropa musim depan.
Selain itu, calon pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu juga punya ambisi lain. Dia ingin menambah torehan gol dan assistnya saat mentas di babak play-off 2.
Sebagaimana diketahui, Mechelen mengakhiri musim reguler Liga Belgia di peringkat ketujuh. Pencapaian itu membuat Mechelen melaju ke babak play-off 2 Liga Belgia sebagai jalan menuju Liga Eropa.
Di babak play-off, Mechelen akan bersua KAA Gent, Sporting Charleroi, dan KRC Genk. Jika bisa memuncaki klasemen play-off 2, Mechelen akan berhadapan dengan tim juru kunci play-off 1.
Play-off 1 sendiri berisikan Clube Brugge, Royal Antwerp, Anderlecht, dan Royale Union Saint-Gilloise. Mereka saling bertarung memperebutkan gelar juara Liga Belgia musim ini.
Mechelen dijadwalkan akan menjamu Cherleroi pada laga pembuka play-off 2. Walsh tentu menantikan pertandingan tersebut.
“Mencapai play-off Eropa dua tahun berturut-turut dengan KV Mechelen merupakan sesuatu yang luar biasa, ini adalah hasil yang sangat baik untuk klub, kami bisa berpartisipasi,” kata Walsh, dilansir dari Het Laatste Niuws, Selasa (12/4/2022).
Tak tanggung-tanggung, Walsh memasang target tinggi. Dia ingin membawa Mechelen melaju ke Liga Eropa musim depan.
“Kami ingin memulai babak play-off sebaik mungkin dan mengejar tiket ke Eropa. Itu adalah ambisi yang sehat. Kami telah membuktikan, kami bisa mendapatkan hasil (bagus) melawan siapa pun,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Walsh ingin meningkatkan performanya di play-off 2 nanti. Sebab, jika pemain berdarah Belanda itu tampil apik, Mechelen yang akan diuntungkan.
“Saya senang bisa melakukan ini pada musim kedua saya bersama KV Mechelen. Saya berharap bisa menggandakan torehan (gol dan assist) saya dari musim lalu. Jadi, saya baik-baik saja dalam perjalanan saya, tetapi saya masih menginginkan gol dan assist, masih ada tujuh pertandingan lagi,” pungkasnya.
(Andika Pratama)