“Awalnya saya tidak tahu itu trofi apa. Awalnya saya kira trofi itu hanya untuk satu pertandingan itu saja (pemain terbaik). Saat itu saya merasa belum menampilkan yang terbaik. Tapi itu penilaian panitia bagaimana saya bermain. Meski begitu, saya tetap akan kerja keras. Trofi takkan berarti tanpa adanya kerja keras,” kata Egy dalam wawancara eksklusif bersama Okezone pada September 2017.
Setelah tampil di Turnamen Toulon, Egy Maulana Vikri menggila di Piala AFF U-18 2017. Dari enam pertandingan, Egy Maulana Vikri mengemas delapan gol!
Egy Maulana Vikri pun keluar sebagai top skor Piala AFF U-18 2017. Hanya saja, Timnas Indonesia U-18 gagal menjadi juara setelah hanya finis di posisi tiga. Singkat kata, Egy Maulana Vikri dikontrak klub asal Polandia, Lechia Gdansk, pertengahan 2018.
Setelah tiga tahun mengabdi, Egy Maulana Vikri dan Lechia Gdansk sepakat tidak melanjutkan kerja sama. Menarik menanti jalan karier Egy Maulana Vikri selanjutnya.
(Ramdani Bur)