MANCHESTER United adalah salah klub tersukses di Eropa, bahkan dunia. Berbagai pemain bermimpi untuk bisa bermain di klub berjuluk The Red Devils –julukan Man United– tersebut.
Tentunya tak semua bisa bertahan lama di Man United. Banyak pemain yang akhirnya pergi meninggalkan Old Trafford.
Akan teta[pi, dari sekian banyak pemain yang meninggalkan Man United itu, ada saja pesepakbola yang ternyata menyesal karena telah pergi dari klub tersebut. Kira-kira siapa saja pemain itu?
Berikut Lima Pesepakbola yang Menyesal Tinggalkan Man United, Mengutip dari Sportskeeda:
5. Gabriel Heinze

Heinze adalah salah satu fullback kiri hebat yang pernah dimiliki Man United. Ia langsung menjadi pemain yang difavoritkan fans Man United meski baru saja pindah dari Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2004 silam.
Kendati begitu, posisi Heinze perlahan mulai digusur oleh Patrice Evra. Semua itu berawal dari kerap cederanya Heinze. Gara-gara cedera itu, Heinze pun digeser oleh Sir Alex Ferguson menjadi bek tengah.
Menit bermain Heinze juga mulai berkurang karena ia yang kerap kali cedera. Alhasil, Heinze meminta pergi dari Man United dan berniat untuk bergabung dengan Liverpool.
Atas keputusannya itu, hubungan Heinze dengan Man United dan Ferguson mulai sedikit renggang. Tak lama, Heinze pada akhirnya justru pindah ke Real Madrid untuk mengikuti jejak David Beckham dan Ruud van Nistelrooy pada musim panas 2007.
4. Juan Sebastian Veron

Veron adalah salah satu pembelian tergagal yang pernah dilakukan Man United. Meski tak bisa bermain mengesankan di Old Trafford, namun Veron nyatanya sedikti menyesal karena hanya sebentar bermain di klub tersebut, yakni sedari Juli 2001 sampai Agustus 200.
“Saya sebenarnya merasa lebih sulit untuk tinggal di London (sat bergabung dengan Chelsea) daripada Manchester karena saya berasal dari La Plata, yang merupakan kota yang cukup kecil. Saya berharap saya bisa bertahan di United lebih lama, karena saya yakin saya bisa melakukan hal-hal berbeda. Jika saya tetap tinggal di Manchester, saya pikir saya akan memiliki lebih banyak kontinuitas di lapangan ,” ujar Veron.
Follow Berita Okezone di Google News
3. Henrik Larsson

Larsson adalah salah satu pemain yang menjadi idaman Sir Alex Ferguson. Ferguson pun senang saat berhasil mendatangkannya dari Helsinborg pada musim dingin 2007 meski hanya status pemain pinjaman saja.
Pada saata itu, Ferguson mau Larsson terus bermain di Old Trafford. Sayangnya Larsson memutuskan untuk kembali ke Helsinborg karena sejak awal memang ingin kembali. Baginya penolakan bermain di Man United lebih lama lagi menjadi penyesalan terbesarnya.
“Satu-satunya penyesalan yang saya miliki dalam karier bermain saya adalah bahwa saya tidak bertahan selama sisa musim (di Man United), karena saya pikir jika saya melakukannya, saya akan ditawari lebih banyak, mungkin perpanjangan dari itu. Masalahnya adalah saya berjanji kepada Helsingborg untuk pulang dan saya ingin anak-anak memiliki tempat yang bisa mereka sebut rumah,” kata Larsson.
2. David Beckham

Saat masih di Old Trafford, Beckham adalah legenda bagi Man United. Ia bisa dikatakan ikon untuk Man United bahkan dunia sepakbola. Namun, semua itu tak membuat Beckham bertahan dan memutuskan untuk pindah ke Real Madrid pada musim panas 2003.
Setelah kini pensiun, Beckham pun mengaku sebenarnya ingin sekali tetap berada di Man United dan enggan untuk pindah tim. Namun, pada kenyataanya hal itu tak terjadi dan ia hanya bisa merasa menyesal.
“Saya ingin sekali tinggal di Manchester United sepanjang karir saya dan tidak pernah pergi ke tempat lain, tapi itu tidak pernah terjadi,” kata Beckham.
1. Peter Schmeichel

Schmeichel merasa dulunya ia terlalu sombong sampai melepas begitu saja bermain lebih lama dengan Man United. Ia yang sudah membela Man United sedari 1991 memutuskan pergi pada 1999 karena ingin mencari kompetisi yang tak terlalu kompetitif seperti Liga Inggris.
Keputusannya itu pun kini menjadi penyesalan yang membuatnya benar-benar menyesal.
“Saya mungkin bisa bermain selama bertahun-tahun lagi (di Manchester Unite) seandainya saya mengurangi sedikit rasa bangga dan berbicara dengan manajer tentang hal itu. Tetapi saya tidak melakukannya. Saya terlalu bangga dengan posisi saya di klub,” ungkap Schemichel.
“Ketika Anda mencapai usia pertengahan 50-an, Anda melihat ke belakang dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang berbagai hal. Itu adalah isi kepala pria muda yang membuat keputusan itu, saya akui saya mungkin seharusnya bertahan,” tambah Schmeichel.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.