JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23, Shin Tae-yong, mengungkapkan sosok yang menjadi man of the match pada laga kontra PS Tira Persikabo. Berdasarkan hasil performa secara keseluruhan, Shin Tae-yong menunjuk semua pemain layak menjadi man of the match.
Pada laga yang dimainkan di Stadion Madya, Jumat 5 Maret 2021 malam WIB tersebut berhasil dimenangkan Timnas Indonesia U-23 dengan skor 2-0. Kedua gol tersebut diciptakan oleh I Kadek Agung Widyana (45+1) dan Muhammad Rafli (48’).
Baca juga Performa Timnas Indonesia U-23 Belum Sesuai Ekspektasi, Shin Tae-yong Soroti 2 Hal
Untuk menilai performa para pemain Timnas Indonesia U-23, awak media menanyakan kepada Shin Tae-yong siapa yang layak menjadi man of the match dalam laga kontra PS Tira Persikabo tersebut. Akan tetapi, pelatih asal Korea Selatan itu menjawabnya secara diplomatis.
Ia menilai bahwa semua pemain layak untuk mendapatkan gelar tersebut. Apalagi, dalam laga ini para pemainnya mau berjuang untuk melawan rasa lelah hingga akhirnya mereka benar-benar mengamankan kemenangan dalam laga tersebut.
Baca juga Timnas Indonesia U-23 Sikat PS Tira Persikabo 2 Gol Tanpa Balas
“Untuk man of the match saya mau memberikan kepada semua pemain yang main hari ini,” ungkap Shin Tae-yong, dalam konferensi pers virtual.
“Walaupun situasi yang sangat melelahkan, tetapi mereka bisa punya mental mau menang, jadi saya mau memberi tepuk tangan untuk semua pemain yang hari ini main,” tambahnya.
Meski begitu, performa Timnas Indonesia U-23 di laga tersebut belum berhasil memenuhi ekspektasinya. Ia menilai bahwa para pemainnya masih mengalami ketegangan sehingga tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
“Pertandingan hari ini memang tidak sesuai ekspektasi, pertama karena pemain grogi dan ini pertama kali juga (bermain setelah tidak tanding setahun),” lanjut Shin Tae-yong.
“Sebenarnya temponya ingin lebih naik tetapi karena mereka grogi jadi tidak bisa mengeluarkannya atau tidak menunjukann performa yang terbaik,” imbuhnya.
“Sebenarnya para pemain Indoneisa ini kemampuannya sangat baik, tetapi karena fisiknya kurang otomatis mentalnya juga menurun. Akhirnya tidak bisa menunjukkan performa yang terbaik. Jadi sangat disayangkan untuk itu,” pungkasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)