5 Pembelian Gagal Liverpool: Mario Balotelli hingga Loris Karius
PEREKRUTAN pemain di bursa transfer mirip-mirip dengan berjudi. Sekali pun sudah didasarkan pemantauan serta pengumpulan data, belum tentu pemain yang direkrut bakal sukses. Liverpool sudah merasakan betul bagaimana sulitnya merekrut pemain yang tepat.
Memang, Si Merah saat ini diperkuat pemain-pemain berkualitas yang didatangkan pada bursa transfer. Sebut saja Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Virgil van Dijk, yang dianggap pembelian sukses. Namun, ada juga yang masuk dalam kategori pembelian gagal.
Berikut adalah lima pembelian yang terhitung gagal yang dilakukan Liverpool.
Baca juga: Gagal Total, Liverpool Beli 3 Pemain Ini pada Musim Panas 2021
5. Alberto Aquilani
Digadang-gadang sebagai gelandang masa depan Italia, Alberto Aquilani direkrut Liverpool pada musim panas 2008. Ia disiapkan sebagai pengganti Xabi Alonso di lini tengah skuad asuhan Rafael Benitez. Namun, potensi Aquilani yang sesungguhnya tak pernah terlihat. Ia malah lebih banyak didera cedera.
4. Luis Alberto
Liverpool mendatangkan Luis Alberto pada musim panas 2013. Namun, ia hanya tampil sebanyak 12 kali dalam kurun waktu 2013-2016. Kini, pemain asal Spanyol itu tercatat sebagai andalan di lini tengah Lazio.
3. Iago Aspas
Datang bersamaan dengan Luis Alberto, nasib Iago Aspas bersama Liverpool justru mengenaskan. Ia gagal total kendati didatangkan dengan harga lumayan murah yakni 8,3 juta Euro (setara Rp140 miliar). Aspas kini malah sukses besar di Celta Vigo.
2. Mario Balotelli
Liverpool mendatangkan Mario Balotelli dengan harapan tinggi pada Agustus 2014. Ia hanya bermain sebanyak 28 kali dan mengemas empat gol saja. Tidak heran, Super Mario kemudian dilepas dengan status bebas transfer ke Nice pada 2016.
1. Loris Karius
Tidak ada pembelian yang paling disesali Liverpool selain Loris Karius. Dua blunder fatal pada laga Final Liga Champions 2017-2018 sudah cukup untuk mendepaknya. Padahal, Karius didatangkan dengan harapan mengganti Simon Mignolet yang performanya angin-anginan pada Juli 2016.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)
