LONDON – Arsenal bertandang ke Stadion Tottenham Hotspur, guna menghadapi skuad Jose Mourinho dalam pekan ke-11 Liga Inggris 2020-2021. The Gunners pulang dengan tangan hampa karena kalah dengan skor 2-0.
Arsenal sebenarnya bermain cukup dominan dalam laga itu. Catatan statistik menunjukkan The Gunners—julukan Arsenal—melepaskan tendangan percobaan sebanyak 11 kali dengan dua di antaranya mengarah ke gawang Spurs. Mereka berhasil melakukan penguasaan bola hingga 70%.
Namun, Son Heung-min membuka skor melalui sepakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-13 melalui skema serangan balik. Harry Kane menambah keunggulan Lily White (si Lili Putih)-julukan Tottenham-menjelang babak pertama usai.
Baca juga: Tumbang di Markas Tottenham, Mourinho Yakin Arsenal Bakal Segera Bangkit
Sebelum gol Kane terjadi ada kejadian unik di tepi lapangan. Thomas Partey, yang sudah bersiap keluar lapangan karena cedera, didorong oleh Arteta untuk mengejar Son yang sedang menguasai bola.
Gelandang asal Ghana itu menuruti pelatihnya. Namun, bukannya mengejar, Partey berhenti setelah beberapa langkah.
Arteta mengakui bahwa keputusan untuk menarik Partey terlalu terburu-buru. Dia menjelaskan bahwa belum mengetahui kondisi cedera pemain yang datang ke Stadion Emirates itu pada bursa transfer musim panas 2020 tersebut.
"Saya belum pernah rekaman ulang itu. Dia cedera dan sayangnya berada di area yang sama. Kami tidak tahu seberapa parah," katanya.
"Saya mencoba untuk mendorongnya (kembali ke posisi semula).
"Saya tidak berpikir dia menyadari situasinya gawat situasi ketika dia meninggalkan posisinya, tetapi mungkin karena dia sangat kesakitan,” tambah pelatih asal Spanyol itu.
Atas hasil itu, tim Mourinho memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan meraih 24 poin. Jumlah itu sama dengan yang didapat Liverpool, yang menempati urutan kedua. Hanya saja, Tottenham lebih baik dalam margin gol.
Sebaliknya, Arsenal terperosok di urutan ke-15 dengan meraih 13 poin dengan enam kali kekalahan dari 11 laga. Melansir Goal, Senin (7/12/2020) hasil itu menjadi yang terburuk untuk Arsenal selama 39 tahun, sejak terakhir kali meraih 12 angka di musim 1981-1982.
(Ramdani Bur)