SEJUMLAH pesepakbola memilih menjadi mualaf. Ada yang memutuskan masuk agama Islam di awal karier, ada juga yang memilih menjadi mualaf di puncak kariernya.
Dari sejumlah pesepakbola mualaf, beberapa di antaranya meraih kesuksesan dalam kariernya. Siapa saja?
Berikut 5 pesepakbola mualaf yang raih segudang trofi
5. Paul Pogba
Paul Pogba memutuskan menjadi mualaf medio 2012, atau ketika baru saja bergabung dengan Juventus. Dalam pandangannya, Islam membuat II Polpo –julukan Pogba– menjadi pribadi yang lebih baik.
“Bagi saya, Islam benar-benar agama yang membuka pikiran dan itu membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Saya menghormati apa pun agama Anda, apa pun warna kulitnya, dan hal-hal lainnya. Itulah Islam, penghormatan terhadap kemanusiaan dan segalanya," kata Pogba dalam wawancara di LifeTime podcast medio tahun lalu.
Semenjak turun di level profesional pada awal 2012, Pogba sudah memenangkan 10 trofi di level klub. Sebut saja empat trofi Liga Italia, dua gelar Coppa Italia dan Piala Super Italia, serta masing-masing satu gelar Liga Eropa dan Piala Liga Inggris. Jumlah trofi Pogba menjadi belasan jika menghitung gelar yang disabet bersama Timnas Prancis di Piala Dunia U-20 2013 dan Piala Dunia 2018.
4. Franck Ribery
Ribery memutuskan mualaf pada 2002, atau ketika usianya baru menginjak 19 tahun. Saat itu, Ribery memutuskan masuk agama Islam setelah mempersunting perempuan asal Aljazair, Wahiba Belhami. Ribery yang turun di level profesional sejak 2000, masih eksis hingga kini.
Total selama 20 tahun tampil sebagai pesepakbola profesional, Ribery telah memenangkan 23 gelar. Dari 23 gelar, trofi Liga Jerman jadi yang paling banyak disabet, yakni sembilan kali. Trofi Liga Champions juga pernah dimenangkan Ribery bersama Bayern Munich, tepatnya pada 2012-2013.