Trio Arsenal Diberi Kehormatan Menamai Bayi Gorila
LONDON – Tiga pemain Arsenal mendapat kehormatan untuk memberi nama kepada bayi gorila yang baru lahir di Rwanda. Ketiganya yakni, Pierre-Emerick Aubameyang, Hector Bellerin, dan Bernd Leno, ditunjuk untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap spesies gorila yang terancam punah.
Di Rwanda, ada tradisi yang disebut Kwita Izina. Tradisi tersebut adalah upacara pemberian nama kepada seorang anak yang baru lahir di hadpaan keluarga dan kerabat. Dengan melibatkan Aubameyang, Bellerin, dan Leno, bayi-bayi gorila itu akan diperhatikan secara khusus dengan maksud pelestarian alam.
Arsenal diketahui menjalin kemitraan dengan badan pariwisata Rwanda. Kerja sama itu membuat lengan kiri di kostum pemain, bertuliskan Visit Rwanda. Karena itu, ketiga pemain bintang mereka di skuad saat ini, diberi kehormatan untuk memberi nama.
Baca juga: Van de Beek Dianggap Lebih Cocok Bersama Arsenal daripada Man United
Pierre-Emerick Aubameyang memberi nama bayi gorila berusia 14 bulan Igitego yang berarti gol. Sementara itu, Bernd Leno memilih nama Myugariro untuk bayi berusia 12 bulan yang berarti pemain belakang. Hector Bellerin memberi nama Iriza untuk bayi gorila berusia 11 bulan, yang berarti anak sulung.
“Sebuah kehormatan bagi saya untuk memberi nama seekor bayi gorila. Kami semua bekerja sama sebagai tim untuk mencapai tujuan, yakni konservasi alam untuk melindungi mereka,” papar Pierre-Emerick Aubameyang, dilansir dari Goal, Jumat (25/9/2020).
“Sebuah kehormatan juga bagi saya untuk memberi nama seekor bayi gorila Iriza yang berarti anak sulung. Ketika Anda adalah anak pertama di keluarga, Anda merasakan sebuah tanggung jawab, dan sudah menjadi tanggung jawab buat kami untuk menjaga kehidupan margasatwa,” timpal Hector Bellerin.
Pemain asal Spanyol itu sendiri dikenal sangat peduli lingkungan. Hector Bellerin menggalang kampanye penanaman 3. 000 batang pohon baru setiap kali Arsenal meraih kemenangan. Ribuan batang pohon itu ditanam di Hutan Amazon, Brasil, demi melestarikan lingkungan.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)
