TURIN – CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar, menceritakan kerendahan hati pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, ketika keduanya sama-sama membela Juventus dari 1999-2001. Dalam pengakuan Van der Sar, Zidane merupakan sosok yang tidak neko-neko.
Hal itu bisa dilihat dari gaya penampilan Zidane kala berseragam Juventus. Meski saat itu sudah memenangkan satu trofi Ballon dOr dan pemain terbaik dunia, plus membawa Prancis jawara Piala Dunia 1998, Zizou –sapaan akrab Zidane– sama sekali tidak sombong.
(Zidane saat membela Juventus)
Meski tercatat sebagai salah satu pemain yang bergaji besar saat itu, Zidane hanya mengenakan celana jins, baju kaus dan sepatu casual saat tiba di markas latihan Juventus. Hal itu berbeda dengan bintang Juventus lainnya yang mengenakan pakaian keluaran merek ternama seperti Dolce & Gabbana.
Satu lagi hal yang membuat Van der Sar takjub adalah soal pilihan kendaraan Zidane. Meski bergaji besar, Zizou memilih hanya menggunakan mobil Fiat, berbeda dengan mayoritas personel Juventus kala itu yang mengendarai mobil mewah keluaran Italia, Ferrari.
BACA JUGA: Sambut Pemain Madrid, Zidane Terapkan Jaga Jarak Sosial
“Zidane tidak banyak bicara. Sebenarnya sulit berbicara dengannya, mengingat ia tak cukup andal berbahasa Inggris dan hanya mau berbicara dengan bahasa Prancis dan Italia,” kata Van der Sar menceritakan sosok Zidane, mengutip dari The Sun, Jumat (8/5/2020).
“Saya juga masih ingat. Ia datang ke tempat latihan dengan menggunakan mobil Fiat, celana jins, kemeja Levi’s putih dan sepatu Adidas. Hal itu benar-benar berbeda dengan pemain lain yang mengendarai Ferrari dan mengenakan Dolce & Gabbana atau Versace,” lanjut Van der Sar.
Kemudian pada musim panas 2001, baik Van der Sar dan Zidane sama-sama memutuskan angkat angkat kaki dari Juventus. Van der Sar berlabuh ke Fulham, sedangkan Zidane diboyong Real Madrid dan membuatnya berstatus sebagai pemain termahal di dunia kala itu.
(Fetra Hariandja)