ROMA – Wabah virus corona masih membayangi kompetisi Liga Italia 2019-2020. Sebab penundaan yang sudah dilakukan oleh pihak Federasi Sepakbola Italia (FIGC) sejak awal Maret 2020 ada kemungkinan bakal terus terjadi sampai waktu yang tak ditentukan.
FIGC sebelumnya memang sudah menentukan awal April 2020 sebagai jadwal kembalinya Liga Italia 2019-2020. Namun, jika melihat kondisi Italia yang masih belum terbebas dari serangan virus corona, maka ada kemungkinan kompetisi takkan bisa dilanjutkan.
Baca Juga: Presiden FIGC Akui Kemungkinan Liga Italia 2019-2020 Berakhir Juli

Apalagi kondisi Italia kini justru semakin parah dengan bertambahnya pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona. Tercatat Italia saat ini sedang menangani 2.978 kasus positif virus corona dan 475 di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.
Tentu dengan kondisi tersebut sulit untuk melihat apakah Liga Italia 2019-2020 bisa diteruskan. Namun, menurut pemaparan Presiden FIGC, Gabriele Gravina, Liga Italia harus bisa berakhir di pertengahan tahun ini.
Sebab jika tidak mengakhiri Liga Italia 2019-2020, maka FIGC bisa rugi 700 juta euro atau sekira Rp12 miliar. Karena itu segala upaya telah dilakukan Gravina untuk membuat Liga Italia berakhir di musim ini. Salah satunya dengan baru melangsungkan kompetisi pada 3 Mei 2020 mendatang.
“Kami harus yakin kita dapat melanjutkan (Liga Italia 2019-2020) pada 3 Mei. Jika kami tidak bisa melakukannya, maka laga bisa ditunda lebih lama lagi. Namun, kami tetap harus mengakhiri turnamen tersebut. Lagi pula, ada pertimbangkan kami akan merugi 700 juta euro jika Liga Italia 2019-2020 tidak berakhir,” terang Gravina, dikutip dari Football Italia, Kamis (19/3/2020).
(Mochamad Rezhatama Herdanu)