Sebab, pada musim 1992-1993 Juventus gagal bersaing di kompetisi domestik Italia. Juventus hanya mampu menyegel posisi empat pada klasemen akhir dengan koleksi 39 poin. Sementara itu, Milan menjadi kampiun Liga Italia 1992-1993. Meski demikian, Si Kuncir Kuda 21 kali mencatatkan namanya di papan skor untuk Juventus.
Kemudian, di Coppa Italia nasib Juventus pun tak jauh berbeda karena mereka hanya mampu mencapai babak semifinal karena digugurkan Torino. Kendati gagal di kompetisi domestik tetapi karena penampilan impresif Baggio secara keseluruhan maka ia pun mencatatkan prestasi individu tertinggi dengan meraih trofi Ballon dOr 1993.
Selain Ballon dOr, Baggio juga mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Eropa pada tahun yang sama. Dua penghargaan individu paling bergengsi di dunia dan Eropa itu jadi bukti kehebatan Baggio pada musim 1992-1993
Setelah itu, Baggio pun menikmati tahun-tahun yang indah bersama Juventus dengan meraih trofi Liga Italia dan Coppa Italia pada musim 1994-1995. Pada akhir musim 1994-1995, Baggio akhirnya dijual ke Milan dan itu menjadi akhir perjalanan karier sepakbolanya di Kota Turin.
(Fetra Hariandja)