Pemberantasan Mafia Bola dan Trofi Juara Piala AFF U-22, Kebangkitan Sepakbola Indonesia?
PHNOM PENH – Keberhasilan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 menjuarai Piala AFF U-22 2019 membuat sejumlah pihak menilai bahwa persepakbolaan nasional telah memasuki fase kebangkitan. Seperti diketahui, selama ini Indonesia minim prestasi di pentas internasional yang disinyalir salah satu faktornya karena adanya mafia yang menggerogoti persepakbolaan nasional.
Dalam beberapa bulan belakangan sepakbola Indonesia tengah digemparkan dengan mencuatnya kasus mengenai pengaturan skor. Menurut informasi yang didapat sejauh ini, kasus pengaturan skor tersebut ternyata sudah berlangsung sejak bertahun-tahun silam dan telah mengakar.
(Baca juga: Juara Piala AFF U-22 2019, Kemenpora Siapkan Bonus Rp2,1 Miliar)
Pengaturan skor itu disebut telah ada dalam pertandingan-pertandingan di divisi utama persepakbolaan nasional hingga divisi-divisi di bawahnya. Bahkan, ada juga yang menyebut kasus pengaturan skor tersebut ikut berperan di turnamen internasional seperti Piala AFF. Tak ayal, hal ini membuat PSSI bertindak cepat dan dibentuklah Satgas Antimafia Bola untuk menangani kasus tersebut.
Masyarakat tentunya berharap pemberantasan mafia bola bisa memperbaiki persepakbolaan nasional agar menjadi sehat dan kembali berprestasi. Baru beberapa bulan pemberantasan itu dilakukan, Indonesia pun langsung mengangkat trofi melalui Garuda Muda di ajang Piala AFF U-22 2019.
Tak ayal, hal ini membuat masyarakat optimis bahwa masa depan persepakbolaan Indonesia masih bisa terselamatkan. Dengan berjayanya Timnas Indonesia U-22 tersebut seolah memberikan janji bahwa Tim Merah Putih tak pernah kehabisan bibit-bibit hebat untuk menjadi bintang sepakbola masa depan.
(Fetra Hariandja)
