MARSEILLE – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Unai Emery, menegaskan para pemain Marseille telah menargetkan Neymar sebagai pemain yang mendapatkan provokasi di dalam lapangan. Mantan pemain Barcelona tersebut mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan saat berhadapan dengan Marseille di Stade Velodrome pada 23 Oktober 2017.
Mantan pelatih Sevilla tersebut menilai pemain Marseille sengaja memberikan kontak fisik yang berlebihan selama permainan. Hal tersebut bertujuan untuk memancing kemarahan penyerang berkebangsaan Brasil tersebut.
Awalnya Neymar mendapatkan kartu kuning pertamanya pada menit 85. Namun, pada menit 87 penyerang berusia 25 tahun tersebut kembali berkelahi dengan winger Marseille, Lucas Ocampos. Melihat kejadian tersebut wasit Ruddy Buquet memutuskan untuk memberikan kartu kuning kedua yang berakhir dengan kartu merah.
Baca Juga:
(Tak Kunjung Dapat Panggilan dari Timnas Prancis, Bek Madrid Berniat Membelot ke Spanyol)
Emery mengaku sama sekali tidak terkesan dengan diusirnya Neymar dari lapangan hijau. Ia percaya Buquet telah bekerjasama untuk memberikan kartu kuning terhadap pelanggaran yang dilakukan Ocampos.
“Kami sedikit kecewa dengan diusirnya Neymar dari lapangan. Jelas kami sangat dikecewakan sepanjang pertandingan. Saya pikit wasit juga perlu berpikir dengan baik. Kami harus melindungi para pemain,” terang Emery, menyadur dari Independent, Selasa (24/10/2017).
“Saya rasa kartu kuning tersebut tidak bagus untuk Neymar. Ia adalah pemain yang ingin bermain, tapi jika dia mengalami provokasi dan agresi dalam setiap pertandingan, saya pikir setiap pemain besar harus mendapatkan perlindungan, dan hal tersebut berlaku bagi kedua tim,” tuntasnya.
(Leonardus Selwyn)