 
                Pasukan Brendan Rodgers sejatinya mengantongi keunggulan 1-0 berkat tendangan penalti Mario Balotelli pada leg pertama di Anfield. Namun, bermain di Atatürk Olimpiyat Stadium, The Reds justru tampil tertekan dan membuat Besiktas mampu menyamakan kedudukan lewat gol Tolgay Ali Arslan di menit ke-72.
Pertandingan pun memasuki drama adu penalti. Sayang, dari lima eksekutor, Dejan Lovren yang menjadi penendang terakhir gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Liverpool pun harus merelakan tiket 16 besar jatuh ke tangan Slaven Bilic.
“Saya merasa kasihan dengan Dejan (Lovren), karena dia telah tampil sangat baik sepanjang pertandingan. Tetapi harus ada seseorang yang gagal mengeksekusi penalti. Sayang, kegagalan itu berada di kubu kami,” kata Rodgers, seperti dilansir Sportsmole, Jumat (27/2/2015).
“Lovren sangat bahagia mengambil tendangan penalti. Anda dapat melihat bahwa lima penendang kami semuanya penuh percaya diri. Memalukan rasanya pertandingan berakhir seperti ini bagi kami,” tuntas mantan pelatih Swansea City itu.
(Rintani Mundari)